Jakarta – Youth Populi Institute (YOPIE) memberikan pernyataan menolak provokasi dengan berita bohong (HOAX), ujaran kebencian (HATE SPEECH) yang berkonten isu SARA, sehingga menimbulkan perpecahan, Senin (08/07/24).
Lebih lanjut Pembina Organisasi Youth Populi Institute (YOPIE) Asep Saparudin, mengatakan bahwa dirinya menolak ketiga hal tersebut dengan alasan mengancam keutuhan NKRI.
“Saya menolak pengunaan berita bohong (HOAX), ujaran kebencian (HATE SPEECH) yang berkonten isu SARA digunakan pada Pemilu 2024. Masih banyak cara lain untuk memenangkan kandidat tertentu tanpa mengorbakan perpecahan bangsa ini.
“Kami sudah melakukan kajian fokus terhadap penggunaan berita bohong (HOAX), ujaran kebencian (HATE SPEECH) yang berkonten isu SARA. Dan mengetahui dampak negatifnya lebih besar bahkan akan menimbulkan korban jiwa dan ketimpangan ekonomi,” katanya.
Dirinya juga meminta masyarakat untuk tidak terprovokasi, karena kemenangan kandidat tertentu akan mengorbankan keseluruhan masa depan bangsa Indonesia.
“Kemenangan kandidat tertentu akan mengorbankan keseluruhan masa depan bangsa Indonesia,” katanya.
Kemudian, dia meminta TNI-Polri mengantisipasi dan melakukan pengamanan serta menegakkan hukum sehingga tercipta situasi yang aman, damai, dan kondusif.
“Mari merajut silaturahmi dengan bersatu dan berkeluarga dalam bingkai NKRI,” tandasnya.
Terakhir dirinya menyampaikan bahwa, Mendukung kinerja TNI POLRI untuk menjaga kedaulatan NKRI untuk indonesia damai. Keutuhan NKRI adalah harga mati, tidak bisa kita tawar-tawar. Untuk itu, saya pribadi berharap kita semua sadar untuk tidak gampang diadu domba oleh berbagai hal yang ingin memecah belah keutuhan Negara Indonesia ini.(*)