Berita

Reno Ditemukan Tinggal Tengkorak di Purbalingga, Polisi Beberkan Kronologi

Purbalingga – Tengkorak manusia yang ditemukan di bawah tebing Sungai Tunggal, Desa Selabaya, Kecamatan Kalimanah, Kabupaten Purbalingga, telah dimakamkan. Dari hasil identifikasi, tengkorak itu adalah Reno Aglin Fatah (28) warga Desa Karangpetir, Kalimanah.

Kapolsek Kalimanah, AKP Mubarok mengatakan Reno dikenal pendiam dan jarang berkomunikasi dengan keluarga serta tetangga.

“Anaknya ini pendiam, nggak pernah komunikasi sama keluarga atau tetangga,” kata Mubarok saat dihubungi detikJateng, Minggu (19/1/2025) petang.

Mubarok menjelaskan, menurut keterangan dari pihak keluarga, Reno sebelumnya bekerja di Jawa Barat. Dia diketahui terakhir meninggalkan rumahnya pada 28 Desember 2024. Selama ini keluarganya mengira Reno sedang bekerja di Jawa Barat.

“Bekerja di luar kota sudah cukup lama di Jawa Barat, sebagai tukang sortir bawang merah. Jadi dia biasanya pergi satu minggu baru pulang. Ngertinya keluarga (Reno) lagi kerja,” ujar Mubarok.

Mubarok mengatakan, sebelumnya Reno tidak punya permasalahan dengan keluarga. Kejiwaan Reno juga disebut baik.

“Hubungannya dengan keluarga baik, ndak ada masalah. Kejiwaannya sehat. Dia itu katanya senang dengan reptil,” ucap Mubarok.

Sifat pendiam Reno disebut berlaku terhadap semua orang. Bahkan saat mengurus berkas ke perangkat desa, Reno disebut hanya menyodorkan lembaran kertas tanpa bicara.

“Pernah waktu mengajukan tanda tangan ke perangkat desanya aja cuma nyodorkan kertas, tidak ngomong apa-apa. Terus ditanya sama perangkat desa mau apa, cuma dijawab ‘tanda tangan’,” ungkap Mubarok.

Mubarok mengungkapkan, lokasi ditemukannya tengkorak Reno dikenal angker sehingga jarang dijamah manusia.

“Lokasi temuan tengkoraknya itu banyak ular kobra di TKP. Informasi dari warga di situ tidak pernah dijamah orang, selain wingit (angker) ular kobranya banyak banget,” jelas Mubarok.

Lebih lanjut, Mubarok mengatakan dari hasil pemeriksaan tim medis Reno diperkirakan sudah meninggal sejak tiga minggu lalu. Dari hasil autopsi juga tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan yang mengarah ke pidana.

“Menurut tim medis sudah tiga mingguan (meninggal dunia). Penyebab kematiannya dari tim medis juga nggak tahu karena tinggal tulang belulang. Tulangnya pun bagus semua, tidak ada yang patah atau luka, tidak ada tanda-tanda kekerasan,” terang dia.

Saat ditanya kenapa dalam waktu kematian sekitar tiga minggu sudah tinggal menyisakan tengkorak, Mubarok menduga karena jasadnya berada di lokasi yang dihuni karnivora.

“Di situ banyak biawak, di pinggir sungai. Lah itu yang nemukan saja lagi cari biawak,” pungkasnya.

Berawal dari Gonggongan Anjing Pencari Biawak

Diberitakan sebelumnya, warga yang sedang berburu biawak di tepi Sungai Tunggal, Desa Selabaya, Kecamatan Kalimanah, Purbalingga, dikagetkan dengan temuan tengkorak manusia. Selain tengkorak, ditemukan juga bagian tubuh yang sudah membusuk.

Kapolsek Kalimanah, AKP Mubarok menjelaskan penemuan bermula saat warga desa setempat bernama Ardik (18) dan Harlan (19) sedang berburu biawak menggunakan anjing di sepanjang Sungai Tunggal pada Jumat (17/1) siang. Anjing yang dibawa tiba-tiba menggonggong keras.

“Saat itu, anjing yang digunakan berburu menggonggong keras di suatu tempat. Saat didekati oleh keduanya didapati ada tengkorak manusia sekitar pukul 11.30 WIB,” kata Mubarok dalam keterangan tertulisnya, Jumat (17/1/2025).

sumber: detikjateng

 

Polda Jateng, Kapolda Jateng, Irjen Pol Ribut Hari Wibowo, Wakapolda Jateng, Brigjen Pol Agus Suryonugroho, Kabidhumas Polda Jateng, Kombes Pol Artanto, Jawa Tengah, Jateng, AKBP Sigit, AKBP Erick Budi Santoso, Iptu Mohammad Bimo Seno, Kombes Pol Ari Wibowo, Kompol Muhammad Fachrur Rozi, Artanto, Ribut Hari Wibowo

Related Posts

1 of 1,193