Berita

Proses Evakuasi Banjir di Banyumas Berujung Tragedi, 1 Warga Tewas

Banyumas – Hujan deras dengan intensitas tinggi yang melanda wilayah Kabupaten Banyumas pada Sabtu (10/1) petang menyebabkan sejumlah wilayah banjir. Akibatnya ribuan jiwa terdampak, bahkan 1 diantaranya dilaporkan meninggal dunia.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyumas Budi Nugroho menyatakan dari data yang sudah dihimpun, terdapat 491 kepala keluarga (KK) atau sekitar 1.564 jiwa terdampak. Jumlah tersebut tersebar di beberapa kecamatan.

“Berdasarkan pendataan hingga pukul 03.18 WIB, total terdapat 15 titik lokasi banjir yang tersebar di tiga kecamatan,” kata Budi kepada wartawan saat dihubungi, Sabtu (11/1/2025).

Menurut dia, wilayah terdampak paling banyak berada di Kecamatan Purwokerto Selatan. Di wilayah ini tercatat ada tiga kelurahan yang mengalami kebanjiran, diantaranya Kelurahan Karangpucung, Karangklesem, Teluk dan Berkoh.

“Lalu di Kecamatan Sokaraja ada di Desa Karangrau dan Karangnanas. Sedangkan di Kecamatan Kalibagor di Desa Karangdadap, Kalibagor dan Pajerukan,” terangnya.

Budi melanjutkan banjir juga menyebabkan sejumlah warga di Kecamatan Purwokerto Selatan dan Kalibagor mengungsi. Mereka memilih mengungsi ke tempat saudaranya yang lebih aman.

“Ada sekitar 195 jiwa di Desa Kalibagor dan Kelurahan Teluk yang mengungsi ke tempat saudaranya,” jelasnya.

Budi melanjutkan terdapat satu orang meninggal dunia yang terdampak banjir di Desa Kalibagor. Warga tersebut meninggal dunia akibat sakit yang diderita.

“Satu orang meninggal dunia saat sedang dalam proses evakuasi banjir untuk menuju rumah sakit. Meninggal bukan karena banjir, tapi karena serangan jantung,” ungkapnya.

Meski begitu menurut dia, pada pagi ini banjir yang sempat merendam di sejumlah wilayah kondisinya sudah mulai surut.

“Info terakhir sudah surut,” pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, Sungai Bener yang melintasi sebelah permukiman warga di Perumahan Karangpucung, Kecamatan Purwokerto Selatan, Kabupaten Banyumas meluap. Akibatnya puluhan rumah di kawasan tersebut kebanjiran.

Hendra (39) warga setempat mengatakan air mulai masuk ke area jalan sekitar pukul 18.30 sesuai waktu magrib. Namun karena curah hujan yang cukup tinggi sehingga menyebabkan volume air naik dengan cepat.

“Magrib itu hujan, aku pikir nggak naik. Tapi begitu sebelum isya air naik ke dalam langsung masuk ke rumah cepat banget,” kata Hendra kepada detikJateng, Jumat (10/1).

Saat itu dirinya sedang santai di dalam rumah. Ia tidak mengira air naik begitu cepat hingga mencapai ketinggian 80 cm. Beruntungnya perabotan elektronik seperti kulkas sudah dievakuasi terlebih dahulu ke halaman rumah tetangganya yang kondisinya lebih tinggi.

“Di dalam rumah tingginya sepaha sekitar 80 cm. Kulkas di taruh rumah tetangga dahulu ke tempat yang lebih aman. Nggak ngungsi ini mau makan dahulu. Takutnya nanti kalau ditinggal airnya naik kita nggak tahu, standby,” terangnya.

sumber: detikjateng

 

Polresta Banyumas, Kapolresta Banyumas, Kombes Pol Dr. Ari Wibowo, S.I.K., M.H., Pemkab Banyumas, Kabupaten Banyumas, Polda Jateng, Kapolda Jateng, Irjen Pol Ribut Hari Wibowo, Wakapolda Jateng, Brigjen Pol Agus Suryonugroho, Kabidhumas Polda Jateng, Kombes Pol Artanto, Jawa Tengah, Jateng, Kepolisian Resor Kota Banyumas, Polisi Banyumas, Ari Wibowo, Artanto, Ribut Hari Wibowo

Related Posts

1 of 1,498