Berita

Praktik Prostitusi Anak SD di Grobogan Bikin Geger

GROBOGAN – Praktik prostitusi di Kabupaten Grobogan kini semakin mengkhawatirkan, dengan laporan terbaru mengungkap keterlibatan pelajar sekolah dasar (SD) dalam aktivitas tersebut.

Fakta ini diungkapkan oleh Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Grobogan, Rahayu Isma, usai menghadiri Seminar AIDS di Ruang Ritaloka, Setda Grobogan baru-baru ini.

Rahayu menyebutkan, beberapa pelajar usia di bawah 18 tahun terdorong melakukan perilaku menyimpang karena minimnya pendidikan seks dan lemahnya pengawasan orang tua.

“Ada kasus di sebuah desa, anak kelas 5 dan 6 SD mengetahui hubungan badan setelah melihat orang tua mereka melakukannya. Ini terjadi karena kurangnya pendidikan yang mereka dapatkan,” ungkapnya.

Menurut Rahayu, pengawasan dari orang tua terhadap anak-anak mereka masih sangat rendah.

Banyak orang tua terlalu fokus pada pekerjaan sehingga kurang memantau perilaku anak di rumah maupun di luar rumah.

“Orang tua sekarang merasa cukup hanya dengan memberikan uang jajan, ponsel, atau sepeda listrik. Setelah itu, mereka lupa mengawasi anak-anaknya. Ini masalah serius,” tegasnya.

Selain pengawasan yang lemah, Rahayu menilai pendidikan seks dan etika di lingkungan sekolah juga masih kurang.

Hal ini membuat anak-anak tidak memiliki pemahaman yang cukup untuk menghindari perilaku menyimpang.

“Pendidikan etika juga sangat penting. Anak-anak sekarang jika diingatkan oleh guru, malah melapor ke orang tua. Lebih buruk lagi, yang disalahkan adalah guru, padahal yang salah siswanya. Sikap ini memperlihatkan kurangnya pemahaman tentang etika,” tambahnya.

Menanggapi situasi ini, KPA Grobogan merencanakan sosialisasi dan edukasi HIV/AIDS ke tingkat sekolah dasar mulai 2025.

Sebelumnya, edukasi semacam ini hanya dilakukan di jenjang SMP dan SMA.

“Program edukasi ini akan kami perluas ke SD. Kami berharap dapat memberikan pemahaman sejak dini agar anak-anak lebih terlindungi dari risiko HIV/AIDS dan perilaku menyimpang lainnya,” kata Rahayu.

KPA Grobogan berencana menjangkau ratusan siswa melalui program ini, terutama dengan melibatkan sekolah-sekolah yang berlokasi di daerah rawan.

Langkah KPA ini diharapkan menjadi upaya awal dalam menekan kasus prostitusi dan penyimpangan di bawah umur.

Selain itu, program ini juga diharapkan dapat meningkatkan kesadaran orang tua untuk lebih memperhatikan tumbuh kembang anak mereka.

“Kami tidak hanya fokus pada anak-anak, tetapi juga pada peran orang tua. Pengawasan dan edukasi keluarga harus berjalan seiring agar anak-anak terhindar dari hal-hal yang merugikan,” pungkasnya

Sumber : radarkudus.jawapos.com

 

Polda Jateng, Kapolda Jateng, Irjen Pol Ribut Hari Wibowo, Wakapolda Jateng, Brigjen Pol Agus Suryonugroho, Kabidhumas Polda Jateng, Kombes Pol Artanto, Jawa Tengah, Jateng, AKBP Sigit, AKBP Erick Budi Santoso, Iptu Mohammad Bimo Seno, Kombes Pol Ari Wibowo, Kompol Muhammad Fachrur Rozi, Artanto, Ribut Hari Wibowo

Related Posts

1 of 341