SEMARANG – Polrestabes Semarang, Jawa Tengah (Jateng), hinggga saat ini masih terus menyelidiki penyebab ledakan hingga kebakaran di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Jalan Prof Sudarto atau di kawasan Kampus Universitas Diponegoro (Undip) berawal dari tempat panel listrik dan genset area SPBU.
Tim Cabfor Labfor Polda Jateng pun telah diturunkan untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut.
Kapolsek Tembalang, Kompol Wahdah Maulidiawati, mengungkapkan ledakan di SPBU Undip Tembalang itu berawal dari tempat panel listrik dan genset area SPBU.
Tak berselang lama atau sekitar dua tedik, mesin pengisi bahan bakar minya (BBM) atau dispenser 2, 4, 5, 8, dan 11 kemudian meledak dan keluar api.
Pihaknya sudah berkoordinasi dengan Inafis Polrestabes Semarang dan Cabfor Labfor Polda Jateng untuk penyelidikan lebih lanjut.
Sebab, ledakan itu mengakibatkan rusaknya beberapa fasilitas di SPBU Undip di antaranya ada tujuh dispenser pompa, satu genset, dan satu ruang panel listrik.
“TKP (tempat kejadian perkara) sudah kami amankan. Kami juga sudah berkoordinasi dengan Inafis Polrestabes Semarang dan Cabfor Labfor Polda Jateng untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut,” kata Kompol Wahdah dalam keterangannya, kepada Solopos.com, Kamis (11/1/2024).
Kapolsek menambahkan, tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Namun petugas kebersihan SPBU Undip mengalami luka ringan. Sementara untuk kerugian materil sekitar Rp300 juta.
Saat ini Polrestabes Semarang terus menyelidiki penyebab kebakaran dan ledakan tersebut.
Pembaruan lebih lanjut mengenai penyelidikan akan diberikan segera setelah hasil oleh TKP dikeluarkan. “Saksi yang dimintai keterangan sudah tiga orang,” bebernya.
Sementara itu, Senior Supervisor Communication and Relationship Pertamina Patra Niaga Jawa Bagian Tengah (JBT), Mariathia Mulia Asri, mengatakan penyebab api hingga saat ini masih diselidiki.
Kendati penyelidikan belum rampung, pihaknya membenarkan bila ada konsleting di area SPBU Undip Tembalang.
“Kami akui ada sedikit masalah di konsleting dan saat kejadian itu kan siang hari, ada uap, nah ketika ada konsleting dan ada uap itu yang menjadikan flash fire atau letupan. Namun ketika ada letupan itu operator sigap untuk menyebar APAR. Jadi ada foam bisa dilihat di belakang itu untuk menghindari adanya percikan api dari letupan itu,” jelas Mariathia.
Mariathia menambahkan, saat kejadian genset diklaim dalam kondisi mati. Oleh sebab itu titik awal konsleting hingga saat ini belum diketahui sumbernya.
adi ada listrik yang bermasalah. Uap dari bensin dan ketemu sama panas itu yang menyebabkan ada api. Kalau panel listrik di sebelah sana, di belakang. Awal api di depan. Jadi di situ ada pompa 1, 3, sama 5 itu ledakannya di sekitar situ dari produk pertalite,” tutupnya.
sumber : solopos.com
Polda Jateng, Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Luthfi, Wakapolda Jateng, Brigjen Pol Agus Suryonugroho, Kabidhumas Polda Jateng, Kombes Pol Satake Bayu, Kombes Pol Andhika Bayu Adhittama, Jawa Tengah, Jateng