Berita

PMK Serang Jawa Tengah: 1.638 Sapi Terinfeksi, Baru 25 Ekor Sembuh

Semarang – Wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) tengah merebak di beberapa daerah. Di Jawa Tengah (Jateng) tercatat ada 1.638 kasus dengan angka kematian 47 ekor.

Hal ini disampaikan Plt Kepala Disnakkeswan Jateng Ignasius Hariyanta Nugraha. Ia mengatakan, jumlah kasus PMK telah terdata di aplikasi Isikhnas.

“Jadi untuk kasus PMK di Jawa Tengah yang terlaporkan melalui Isikhnas per tanggal 5 Januari 2024, ada 1.638 kasus. Ada penambahan setiap hari. Kemarin ada penambahan sekitar 218 ekor,” kata Hariyanta saat dihubungi awak media, Selasa (7/1/2025).

“Yang 1.638 ini yang sembuh itu 25 ekor, kemudian yang dipotong 11 ekor, mati 47 ekor, kemudian sisa kasusnya ada 1.555,” lanjutnya.

Pihaknya telah melakukan pemetaan terhadap kasus PMK di Jateng dan menemukan fakta bahwa sebagian besar ternak yang terjangkit PMK merupakan ternak yang belum mendapat vaksinasi.

“Sapi yang terkena PMK itu ternyata sapi-sapi yang dulu belum divaksin, karena peternak tidak memperbolehkan ternaknya di vaksin, sehingga mereka tidak memiliki kekebalan terhadap virus PMK,” jelasnya.

Selain itu, tak sedikit pula sapi yang terjangkit PMK yakni sapai dengan masa kekebalan vaksinasi sudah kadaluarsa sehingga rentan terjangkit PMK. Terlebih, lanjut Hariyanta, ternak lebih rentan terhadap penyebaran penyakit di musim hujan.

“PMK itu seperti Covid, jadi memang harus divaksin berulang setiap tahun itu minimal 2 kali 1 tahun. Kemarin kita tracing, sapi-sapi itu terakhir divaksin bulan Mei 2023,” jelasnya.

Hariyanta menambahkan, kasus PMK paling banyak di Kabupaten Wonogiri yang berbatasan dengan Jawa Timur. Hal itu dikarenakan adanya lalu lintas hewan ternak di pasar hewan yang memicu penularan PMK.

“Lalu lalang ya, namanya ternak itu misalnya dijual di pasar hewan sini tidak laku, biasanya digeser ke pasar hewan yang lain, jadi muter-muter. Semua itu berpotensi terjadi penyebaran penyakit PMK,” ungkapnya.

Dalam menangani kasus PMK tersebut, pihaknya pun akan menggencarkan vaksinasi dan mengimbau para penjual ternak untuk melakukan pembatasan dalam mencegah penularan PMK.

“Para pedagang-pedagang sapi itu kalau sapinya sudah terindikasi sakit jangan dibawa ke pasar hewan. Karena bisa jadi nanti bisa mendatangkan penularan penyakit PMK,” tegasnya.

“Kita juga mengimbau untuk membatasi lalu lintas ternak yang terindikasi kena PMK, termasuk juga di kandang jangan sampai ternak keluar-masuk. Jangan sampai orang lain masuk ke kandang, itu juga berpotensi penyebaran penyakit PMK,” sambungnya.

Ia pun mengimbau para peternak yang ternaknya terjangkit PMK untuk menjaga asupan energi ternak dari makanan serta menjaga kesehatan dan kondisi kebersihan kandang. Ia juga menyarankan agar ternak diberi vitamin untuk meningkatkan kekebalan tubuhnya.

sumber: detikjateng

 

Polda Jateng, Kapolda Jateng, Irjen Pol Ribut Hari Wibowo, Wakapolda Jateng, Brigjen Pol Agus Suryonugroho, Kabidhumas Polda Jateng, Kombes Pol Artanto, Jawa Tengah, Jateng, AKBP Sigit, AKBP Erick Budi Santoso, Iptu Mohammad Bimo Seno, Kombes Pol Ari Wibowo, Kompol Muhammad Fachrur Rozi, Artanto, Ribut Hari Wibowo

Related Posts

1 of 505