SRAGEN – Kekerasan seksual tidak hanya dialami perempuan dewasa. Di Sragen, ada 25 anak mengalami kekerasan seksual yang terjadi sejak 2023 hingga Juli 2024 ini.

Mereka mendapat pendampingan Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBPPPA) Kabupaten Sragen.

Kondisi tersebut menjadi keperihatinan di Hari Anak Nasional yang diperingati pada Selasa (23/7/2024).

Petugas pendamping DPPKBPPPA Kabupaten Sragen Diah Nursari menjelaskan, baru-baru ini juga ada kekerasan pada anak di wilayah Kecamatan Tanon. Namun secara teknis penanganannya menjadi wewenang Polres Sragen.

”Kasus masih dalam proses polisi, yang kami bicarakan jika ada kasus anak, kami melakukan pendampingan dalam proses hukum. Biasanya proses BAP kalau anak susah, jadi kami koordinasi dengan penyidik PPA Polres,” ujar dia, Selasa (23/7/2024).

Pihaknya sudah melakukan upaya pencegahan. Termasuk bekerjasama dengan dinas pendidikan dan kesehatan untuk sosialisasi. Selain itu di Sragen sudah ada Pos Pelayanan Perlindungan Perempuan dan Anak (P4A).

”Meski belum di setiap desa, tapi di setiap kecamatan sudah ada,” ujarnya.

Pencegahan harus dari keluarga. Ketahanan keluarga mulai dari ekonomi, spiritual religi, keharmonisan maupun relasi dan hubungan suami istri yang harmonis.

Selain itu yang perlu diantisipasi adalah pornografi. Banyak kasus kekerasan seksual karena terpengaruh tayangan pornografi.

 

Polda Jateng, Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Luthfi, Wakapolda Jateng, Brigjen Pol Agus Suryonugroho, Kabidhumas Polda Jateng, Kombes Pol Artanto, Jawa Tengah, Jateng, AKBP Sigit, AKBP Erick Budi Santoso, Iptu Mohammad Bimo Seno, AKBP Suryadi, Kombes Pol Ari Wibowo, Kepolisian Daerah Jateng, Polisi Jateng, Polri, Polisi Indonesia