Magelang – Penyidik Reskrim Polresta Magelang belum bisa memastikan penyebab meninggalnya pasangan suami istri (pasutri) ER (32) dan IM (28) di dalam mobil di Jalan Raya Jogja-Magelang di Krakitan, Salam, Kabupaten Magelang.
Saat ini polisi masih menunggu hasil uji laboratorium forensik (labfor) terhadap sampel muntahan korban.
Kasat Reskrim Polresta Magelang, AKP La Ode Arwansyah, mengatakan sudah memeriksa sejumlah saksi terkait kejadian tersebut.
“Masih fokus ke Labfor dan komponen mobilnya. Tapi, belum ada hasil, kalau ada hasilnya nanti kita kabari,” kata La Ode saat dihubungi awak media, Rabu (19/2/2025).
Disinggung soal dugaan keracunan karena asap kendaraan, kata La Ode, belum bisa dipastikan.
“Makanya itu, takutnya kita bilang asap, tapi labfor berbeda. Itu masih dugaan, kami belum bisa pastikan. Masih kita dalami lagi,” ucap La Ode.
Sebelumnya pihak keluarga korban juga menolak untuk diautopsi. La Ode penolakan itu diperkuat dengan surat pernyataan yang ditandatangani keluarga.
“Alasan keluarnya kami tidak tanyakan detail. Cuma kami tawarkan untuk autopsi nggak mau dan sudah menerima kejadian ini,” pungkasnya.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, pasangan suami istri (pasutri), inisial ER (32) dan IM (28) ditemukan tak bernyawa di dalam mobil saat parkir di Jalan Raya Jogja-Magelang, kawasan Krakitan, Salam, Kabupaten Magelang. Diduga pasutri ini tewas diduga karena racun.
Mayat suami istri warga Tridadi, Kapanewon/Kabupaten Sleman itu ditemukan warga pada Senin (17/2) malam sekitar pukul 23.30 WIB. Warga lantas melaporkannya ke Polsek Salam dan korban dievakuasi menuju kamar mayat RSUD Muntilan.
Kasat Reskrim Polresta Magelang, AKP La Ode Arwansyah, saat dimintai konfirmasi membenarkan adanya kejadian tersebut.
“Itu suami istri. Istrinya hamil 7 bulan. Itu warga Sleman,” kata La Ode Arwansyah saat dihubungi awak media, Selasa (17/2).
Dia menerangkan kedua korban diduga tewas karena keracunan. Namun, saat ini pihaknya masih menyelidiki dugaan tersebut.
La Ode menerangkan berdasarkan keterangan saksi, awalnya satu unit mobil Hyundai warna hitam AB 1003 NQ tersebut parkir sejak pukul 18.00 WIB. Warga mengira pemilik mobil sedang jajan pecel lele.
“Karena hingga pukul 23.30 WIB, posisi mobil masih sama kondisi mesin mati, namun lampu hidup. Curiga dibuka pintu depan sebelah kiri, yang perempuan posisi rebahan di paha kiri laki-laki. Kemudian, laki-laki menindih di atas korban perempuan,” ujarnya.
La Ode mengungkapkan, saat polisi tiba di lokasi, pada mulut korban laki-laki terdapat lendir yang diduga bekas sisa muntahan.
“Sudah muncul kaku mayat dengan kondisi terpasang sabuk pengaman dan rebah ke kiri menindih korban perempuan. Korban perempuan diduga mulut mengeluarkan sisa bekas muntahan. Kedua korban sudah mengalami kaku mayat,” ujarnya.
Polisi kemudian menyita sejumlah barang milik kedua korban.
“Kami temukan HP tergeletak di jok mobil posisi belakang pantat perempuan. Ditemukan tas perempuan warna hitam merek zeava terletak di jok tertindih badan korban perempuan,” kata dia.
sumber: detikjateng
Polda Jateng, Kapolda Jateng, Irjen Pol Ribut Hari Wibowo, Kombes Pol Artanto, Jawa Tengah, Jateng, Kombes Pol Ari Wibowo, AKBP Ike Yulianto Wicaksono, Artanto, Ribut Hari Wibowo