Berita

Misteri Kematian Gadis Jepara: HP Disita Ayah Karena Grup Mafia Solawatan

SEMARANG – Inilah sosok TR wanita asal Jepara tewas di Semarang. Wanita ini menjadi korban pembunuhan yang masih dalam penyelidikan.

TR dikenal sebagai wanita yang baik dan dekat dengan keluarga.

Ibu korban, Masudah, warga Desa Sendang, Kecamatan Kalinyamatan, Kabupaten Jepara ini menyebut TR merupakan anak kedua dari empat saudara, dari Harsono dan Masudah.

Masudah menyampaikan bahwa anaknya memang dikenal pendiam, tidak suka bercerita dengan orangtua maupun kakak ataupun adiknya.

“Pendiam, agak tertutup, ketika ada masalah dipendam sendiri,” kata Masudah kepada Tribunjateng.com, Kamis (12/12/2024).

Meski dikenal pendiam, Masudah menyebut bahwa TR berbakti kepada keluarga.

Dia rela bekerja konveksi di rumah saudara sembari menuntun ilmu kejar paket C.

“Sekolah kejar paket, tidak setiap hari kerja, hanya sedikit, itu pun konveksi rumah saudara sendiri,” ucapnya.

Dia menjelaskan bahwa memang setiap berpergian dari rumah, TR jarang berpamitan.

Keluarganya pun tidak mengetahui bahwa TR pergi ke mana ataupun dengan siapa.

Keluarga hanya mengetahui bahwa TR memiliki teman dekat, itu yang sepekerjaan dengan korban.

“Pergi jarang berpamitan, pamitan jika minta kontak sepeda motor.”

“Memang TR ada teman kerja, itu cewek, tapi tidak pernah cerita apa-apa,” tuturnya.

Pihak keluarga terakhir bertemu TR pada 24 November 2024.

Pada 27 dan 28 November 2024, TR sempat berkomunikasi melalui sambungan telpon dengan ibunya.

Namun setelah itu, keluarga tidak mengetahui TR berada di mana ataupun pergi dengan siapa.

“Pergi dari rumah itu pada 24 November 2024 dan 28 November 2024 masih berkomunikasi melalui telepon,” ujarnya.

HP Korban Sempat Disita Ayah

Masudah bercerita bahwa suatu ketika handphone TR sempat disita oleh ayahnya lantaran ketahuan ikut komunitas mafia sholawatan.

Waktu itu, ayah TR sempat meminta anaknya untuk menghapus dan tidak mengikuti group tersebut.

“Dulu HP pernah disita ayahnya.”

“Saat dicek, ada grup mafia solawatan.”

“Dia juga pernah pamitan ke Lebak, tapi tidak boleh karena masih kecil dan perempuan.”

“Saat itu dia janji tidak ikut lagi mafia sholawatan,” tuturnya.

Namun Masudah saat ini kurang paham apakah anaknya masih mengikuti kegiatan itu atau tidak.

Dia menjelaskan, dari hasil pelacakan pihak kepolisian dari handphone TR, diketahui jika TR sudah sempat ke Magelang dan terakhir di Salatiga.

“Terdeteksi keberadaan korban sempat di Magelang dan Salatiga,” ungkapnya.

Masudah mengatakan bahwa handphone Infinix warna biru yang dibawa TR awalnya milik adiknya.

“HP TR sudah dijual, kini TR memakai HP milik adiknya,” ujarnya.

Sementara untuk jasad TR sudah dimakamkan di TPU Trengguli, Kecamatan Kalinyamatan, Kabupaten Jepara pada pukul 09.00, Rabu (11/12/2024).

Keluarga mengetahui sosok perempuan yang meninggal di Kecamatan Gajah Mungkur, Kota Semarang itu adalah anaknya ketika melihat hasil sidik jari dan jaket yang dimiliki TR.

“Pihak Polsek Kalinyamatan ke sini untuk memastikan sidik jari dan beberapa barang bukti seperti jaket.”

“Memang benar itu milik anak saya,” ungkapnya.

Dengan kejadian ini, keluarga ingin kasus ini bisa segera ditangani dan menemukan pelaku.

“Inginnya pelaku segera ditangkap, harus diusut sampai tuntas,” tutupnya.

Sumber : TRIBUN-MEDAN.com

 

Polda Jateng, Kapolda Jateng, Irjen Pol Ribut Hari Wibowo, Wakapolda Jateng, Brigjen Pol Agus Suryonugroho, Kabidhumas Polda Jateng, Kombes Pol Artanto, Jawa Tengah, Jateng, AKBP Sigit, AKBP Erick Budi Santoso, Iptu Mohammad Bimo Seno, Kombes Pol Ari Wibowo, Kompol Muhammad Fachrur Rozi, Artanto, Ribut Hari Wibowo

Related Posts

1 of 357