Berita

Kisah Seladi, Anggota Polisi yang Pilih Jadi Pemulung untuk Hidup Bersih

KOTA MALANG – Pensiunan Satlantas Polres Malang Kota, Seladi, punya tekad kuat untuk tidak menerima suap saat masih menjalankan profesi sebagai polisi.

Ia memilih menjadi pemulung sebagai pekerjaan sampingan, sejak 2004 silam.

“Terakhir bertugas sebagai penguji pembuatan SIM A dan C di Polresta Malang Kota, saya memilih jujur tak mau menerima suap karena sudah menjadi prosedur dan berkaitan dengan kompetensi pengendara,” ucap Seladi, dikutip dari Kompas.com, Senin (23/12/2024).

Ia bercerita, sudah pensiun sebagai anggota polisi sejak 2017.

“Terakhir bertugas sebagai penguji pembuatan SIM A dan C di Polresta Malang Kota, saya memilih jujur tak mau menerima suap karena sudah menjadi prosedur dan berkaitan dengan kompetensi pengendara,” ucap Seladi kepada Kompas.com, Senin (23/12/2024).

Seladi mengatakan, daripada melakukan praktik korupsi seperti menerima suap, pungutan liar, untuk memenuhi kebutuhan dan menutup utang, dirinya lebih memilih memungut sampah sejak 2004.

“Semua peserta ujian SIM yang lulus saya luluskan, nah biasanya ada yang tidak lulus minta bantuan dengan memberikan amplop berisikan uang, nah ini saya tolak,” ucap Seladi.

Seladi mengatakan, lebih baik meminta pemohon SIM untuk melakukan ujian SIM kembali dengan memberikan arahan karena berkaitan dengan keselamatan di jalan.

“Tak mungkin saya meluluskan pemohon SIM bila tidak mengerti rambu-rambu di jalan, tidak punya kompetensi, ini kan berbahaya nantinya.”

“Nah, saya kasih arahan agar pemohon bisa lulus dengan kompetensi yang ditentukan, tanpa ada biaya tambahan,” ucap Seladi.

Seladi mengatakan, memberikan suap atau menerimanya justru akan menimbulkan masalah baru.

Selain melanggar hukum, hal itu menjadi beban tersendiri buat penyogok dan yang menerimanya.

“Bukannya saya menolak rezeki, tapi saya cari yang halal saja, yaitu dengan mencari tambahan lewat memulung sampah tadi, itu lebih menenangkan bagi saya,” ucap Seladi.

Seladi mengatakan, dirinya tak hanya menolak suap tapi juga nepotisme seperti adanya rekan kerja oknum polisi yang minta bantuan untuk meluluskan pemohon SIM yang dibawanya.

“Kan biasanya ada oknum polisi yang membawa nama pemohon, terus bila minta bantuan kepada saya.”

“Saya tetap meminta pemohon untuk datang langsung untuk melakukan ujian sesuai prosedur,” ucap Seladi.

Bahkan, Seladi senantiasa berhati-hati dalam setiap bentuk gratifikasi dari rekan kerjanya, meski hanya secangkir kopi di pagi hari.

“Daripada saya minum kopinya, tapi setelah itu saya menjadi merasa berutang dan harus melakukan praktik korup, mending saya tolak di awal.”

“Saya tidak apa-apa dijauhi atau dibenci rekan kerja,” ucap Seladi.

Berkat sikap jujurnya, Seladi mengaku, saat ini memiliki banyak saudara baik dari teman-teman polisi, masyarakat atau sesama pemulung, dan itu memberikan kebahagian tersendiri baginya.

Sumber : SURYA.CO.ID

 

Polresta Malang Kota, Kapolresta Malang Kota, Kombes Pol Nanang Haryono, Resta Malang Kota, Kepolisian Resor Malang Kota, Kepolisian Resor Makota, Polisi Makota, Kota Malang, Pemerintah Kota Malang, Kapolresta Makota, Nanang Haryono, Kombes Nanang Haryono, Makota

Related Posts

1 of 2,274