Berita

Harga Cabai Meroket, Petani Banjarnegara Gagal Panen Akibat Serangan Patek

Banjarnegara – Naiknya harga cabai di pasaran rupanya tidak dirasakan petani di Desa Kutawuluh, Kecamatan Purwanegara, Banjarnegara. Sebab, cabai yang siap panen diserang hama patek hingga membuat cabai busuk.
Salah satu petani cabai di Desa Kutawuluh, Slamet Waluyo, mengatakan serangan hama patek membuat cabai busuk. Padahal, saat ini sudah siap untuk panen.

“Kena hama patek. Banyak cabai yang jadi busuk jadi nggak bisa panen,” ujar Slamet saat ditemui di kebun cabai miliknya di Desa Kutawuluh, Jumat (26/7/2024).

Ia mengaku sudah melakukan upaya pencegahan dengan dilakukan penyemprotan. Cabai siap panen disemprot dua kali dalam satu minggu. Sayangnya pencegahan ini tidak berhasil.

“Pencegahan sudah dilakukan, sudah disemprot obat seminggu dua kali. Tapi nggak berhasil. Ini masih banyak cabai yang busuk,” ungkapnya.

Serangan hama pate ini sudah terjadi sejak musim hujan lalu. Bahkan, saat ini biaya operasional naik lantaran harus menyiram tanaman satu minggu sekali.

“Sebenarnya sudah sejak musim hujan kemarin para petani nggak bisa panen. Karena serangan hama patek ini. Ditambah sekarang harus menyirami tanaman agar tidak mati. Ya seminggu sekali harus disiram,” tambahnya.

Sementara itu, berdasarkan pantauan detikJateng di pasar tradisional Banjarnegara, harga cabai rawit merah atau cabai setan mencapai Rp 80 ribu per kilogram. Sementara cabai rawit hijau Rp 60 ribu per kilogram.

Salah satu pedagang sayuran di pasar tradisional Banjarnegara menyebut kenaikan harga cabai terjadi tiap hari. Menurut dia, hal ini disebabkan berkurangnya stok cabai dari petani.

“Cabai setan yang tadinya Rp 40 ribu sekarang sudah Rp 80 ribu per kilogram. Setiap hari ada kenaikan, mungkin karena stoknya berkurang dari petani,” terangnya.

Naiknya harga cabai ini juga berdampak pada penjualan. Sebab, pembeli baik rumahan maupun warung makan yang biasanya membeli dalam jumlah banyak saat ini mengurangi.

“Kalau dampaknya ada ke penjualan. Karena harga naik pembeli jadi mengurangi. Baik pembeli rumahan atau warung makan semua mengurangi jumlah belanjaan,” pungkasnya.

sumber: detikjateng

 

Polres Banjarnegara, Kapolres Banjarnegara, AKBP Erick Budi Santoso, Pemkab Banjarnegara, Kabupaten Banjarnegara, Kasatlantas Polres Banjarnegara, Satlantas Polres Banjarnegara, Iptu Mohammad Bimo Seno, Polda Jateng, Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Luthfi, Wakapolda Jateng, Brigjen Pol Agus Suryonugroho, Kabidhumas Polda Jateng, Kombes Pol Artanto, Jawa Tengah, Jateng, Kepolisian Resor Banjarnegara, Polisi Banjarnegara

Related Posts

1 of 532