Berita

Gempa Berkekuatan Magnitudo 4,4 Kejutkan Warga Batang

BATANG – Top 3 Tekno Berita Terkini, Senin, 8 Juli 2024, diawali artikel mengenai gempa berkekuatan magnitudo 4,4 yang mengejutkan warga Batang dan Pekalongan di Jawa Tengah. Guncangan pada 7 Juli kemarin itu berpusat di darat dan merusak beberapa bangunan, termasuk masjid agung. Menurut data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), lindu itu akibat sesar aktif.

Artikel berikutnya membahas peta buatan The TreeMap, perusahaan teknologi pemilik geoplatform independen Nusantara Atlas, yang mengungkap deforestasi lahan seluas 721 ribu hektare selama 23 tahun. Mencakup hutan primer, deforestasi itu akibat industri tambang.

Berita ketiga mengulas aplikasi Strava yang dipakai untuk mencatat aktivitas olahraga penggunanya. Aplikasi ini belakangan ramai dibicarakan karena adanya joki Strava yang menawarkan pencatatan olahraga lari. Hasilnya bisa disebar melalui media sosial dan kerap dikaitkan dengan tolok ukur pencapaian seseorang.

1. Warga Batang dan Pekalongan Dikejutkan Gempa dari Darat: Keras Banget

Gempa magnitudo 4,4 mengejutkan masyarakat di Batang, Pekalongan, dan sekitarnya di Jawa Tengah, pada Ahad siang, 7 Juli 2024. Gempa pada pukul 14.35 WIB itu berada di darat, pada jarak 5 kilometer arah timur laut Batang.

Meski dangkal, gempa itu merusak beberapa bangunan di Batang. Sejumlah warganet sempat membagikan kesaksikan mengenai bahala tersebut. “Keras banget sampe plafonku pecah, pusingnya sampe sekarang,” kata pemilik akun X @xhtreee saat membalas info gempa Batang dari BMKG.

2. Peta Ini Ungkap Deforestasi oleh Tambang Meningkat Kembali, Batu Bara ‘Juara’

Peta terbaru yang dibuat The TreeMap, perusahaan teknologi pemilik geoplatform independen Nusantara Atlas, mengungkapkan bahwa industri tambang di Indonesia telah mengupas lahan seluas 721 ribu hektare, sepanjang 2000-2023. Angka deforestasi karena tambang itu lebih kecil dibanding pengurangan hutan akibat kebun sawit dan konversi lahan untuk industri bubur kayu untuk kertas.

“Meskipun begitu, data kami menunjukkan kalau deforetasi yang terkait tambang telah meningkat, bermunculan di wilayah hutan alam yang sebelumya tak tersentuh di pulau-pulau di Indonesia bagian timur,” bunyi bagian dari analisis The TreeMap.

3. Apa Itu Aplikasi Strava dan Bagaimana Cara Menggunakannya?

Aplikasi Strava belakanan kembali booming karena adanya joki yang menawarkan catatan aktivitas olahraga, khususnya berlari. Strava merupakan sebuah aplikasi berbasis data Global Positioning System (GPS) yang diluncurkan pada 2019.

Aplikasi ini dapat diandalkan untuk merekam jarak serta rute lari atau bersepeda. Fitur GPS tadi menyimpan data berkala agar bisa menunjukkan capaian kegiatan olahraga penggunanya. Strava juga menyediakan fitur heart rate untuk memantau detak jantung pengguna.

sumber: tempo

 

Polda Jateng, Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Luthfi, Wakapolda Jateng, Brigjen Pol Agus Suryonugroho, Kabidhumas Polda Jateng, Kombes Pol Satake Bayu, Jawa Tengah, Jateng, AKBP Sigit, AKBP Erick Budi Santoso, Iptu Mohammad Bimo Seno, Kombes Pol Nanang Haryono, AKBP Suryadi, Kepolisian Daerah Jateng, Polisi Jateng, Polri, Polisi Indonesia

Related Posts

1 of 882