BANJARNEGARA – Ribuan masyarakat dari 57 desa memadati alun-alun dan pendopo Bupati Banjarnegara, guna menuntut pelantikan kades terpilih yang telah dijanjikan oleh Pj Bupati melalui Kepala Dinas Bapermades dengan surat tertanggal 26 April 2024 dengan nomor 400.10.2/176/Disbapermades/2024.
Tidak tegasnya Pj Bupati dalam mengambil sikap sejak awal pelaksanaan Pilkades pada bulan Maret lalu, akhirnya berdampak besar ke pelantikan kades terpilih, hal itulah sampai saat ini putusan yang disampaikan terkesan plin plan atau Omon-Omon, seolah mempertontonkan betapa rusaknya birokrasi di Kabupaten Banjarnegara.
Dalam pantauan lensanusantara.co.id di depan kantor Bupati, ribuan massa mencoba merengsek untuk masuk kedalam, namun akibat dihadang kepolisian, kericuhan tidak lagi bisa terbendung, lemparan batu kecil hingga besar beterbangan. Polisipun tidak mau kalah, langsung menembakkan gas air mata dan peluru karet serta menyemprotkan air menggunakan mobil water canon untuk menghalau pendemo.
Seolah ingin mencari pembenaran, sampai tega membenturkan masyarakatnya sendiri dengan aparat Kepolisian yang mengamankan demo yang akhirnya berakhir ricuh hingga beberapa pendemo serta anggota banyak terkena gas air mata dan terluka.
Gesekan bermula diduga pendemo tidak puas, terkait ditundanya pelantikan kades terpilih yang akan diundur dua tahun lagi, padahal sebelumnya Pemda memberikan statement dan mengeluarkan surat pelantikan berjalan, Selasa (30/4/2024).
Apalagi ditengah alun-alun sudah nampak panggung yang akan digunakan untuk mengambil sumpah para Kades terpilih pada Pilkades gelombang II beberapa waktu lalu. Hal itulah yang memicu masyarakat tidak puas dan akhirnya terjadi kericuhan hingga merobohkan gerbang pendopo.
Kapolres Banjarnegara AKBP Erick Budi Santosa kepada awak media mengungkapkan, pengamanan yang dilakukan jajaran kepolisian sudah sesuai dengan peraturan Kapolri.
“Tadi 57 kepala desa terpilih sudah ada pertemuan dengan Pj Bupati dan sudah ada hasil, terkait pengamanan ini sudah sudah sesuai dengan peraturan Kapolri, tadi massa sempat melakukan aksi dengan merobohkan gerbang dari pendopo, sehingga kita tadi tegas, dan ada dua orang kita amankan,” jelas AKBP Erick Budi.
Kapolres juga mengungkapkan, dari anggota kepolisian yang disiagakan untuk pengamanan seperti dari Brimob, Dalmas Muda, juga melibatkan Polres Purbalingga dan Banyumas. Dalam insiden tersebut, dua anggota Polres Banjarnegara juga mengalami luka dan patah tulang.
“Personil kita libatkan dari satu kompi Brimob, satu kompi Dalmas muda, dan kekuatan dari Polres Purbalingga dan Banyumas. Sedangkan untuk anggota Kabag Ops kami yaitu Kompol Priyo mengalami patah tulang, dan Kanit Dalmas kami mengalami luka di pelipis, sedangkan yang unjuk rasa informasi ada 10 orang karena sesak nafas terkena gas air mata, saat ini sudah dirawat di Rumah Sakit,” ungkap Kapolres.
Sementara dari data yang lensanusantara.co.id peroleh, Kades terpilih yang harus menunggu pelantikan dua tahun lagi, hanya diberi sebuah secarik kertas jaminan bakal dilantik yang bertanda tangan Pj Bupati Tri Harso Widirahmanto.
Polda Jateng, Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Luthfi, Wakapolda Jateng, Brigjen Pol Agus Suryonugroho, Kabidhumas Polda Jateng, Kombes Pol Satake Bayu, Jawa Tengah, Jateng, AKBP Sigit, AKBP Suryadi, AKBP Erick Budi Santoso, Iptu Mohammad Bimo Seno, Kompol Joko Lelono, AKBP Hary Ardianto, AKBP Bronto Budiyono