Berita

Curi Mobil Mandor di Jimbaran, Tukang Las dari Banjarnegara Diamankan

Badung – Tukang las asal Banjarnegara, Jawa Tengah (Jateng), Ade Muhamad Wijaya (43), ditangkap polisi di Jalan Bypass Ngurah Rai, Badung, Bali, Jumat (4/4/2025) pukul 23.00 Wita. Dia diciduk polisi setelah seharian melarikan mobil pikap milik mandornya.

“Tersangka (Ade) tertangkap saat kami melintas di Jalan Bypass Ngurah Rai. Ciri-ciri mobil pikapnya cocok dengan yang dilaporkan korban,” kata Kapolsek Kuta Selatan, AKP I Komang Agus Dharmayana, saat konferensi pers di kantornya, Senin (7/4/2025).

Aksi pencurian mobil pikap bernopol DK 8371 DD itu terjadi di Perum Jimbaran Asri, Jalan Akuntansi, Kelurahan Jimbaran, 2 April 2025, pukul 09.00 Wita. Siprianus Judin, yang mengetahui mobil pikapnya raib, langsung melapor ke polisi.

Seusai dimintai keterangan, Ade yang merupakan anak buah Siprianus, dicurigai sebagai pelakunya. Ade diduga melarikan mobil Siprianus dengan membongkar kabel starter di bawah dasbor. Ade lalu diburu polisi setelah dilaporkan Siprianus.

“Tersangka mengambil mobil tanpa sepengetahuan korban, yakni dengan membongkar dan menyambungkan kabel (starter) mobilnya,” ungkap Agus.

Menurut Agus, Ade masih enggan mengakui motifnya menggasak mobil pikap itu. Ade hanya mengaku nekat menggasak mobil mandornya karena alasan ekonomi.

“Motifnya masih kami dalami karena tersangka belum kooperatif,” terang Agus.

Dua Kuli Bangunan Terciduk Saat Curi Scaffolding

Tak hanya Ade, dua kuli bangunan, Fendima Joko Nur Cahyono (21) dan Hidayatu Sahryan Hafianto (28), juga ditangkap polisi. Mereka ditangkap pada Minggu (6/4/2025) setelah tepergok akan mengambil peralatan bangunan berupa perancah (scaffolding) di lokasi proyek.

“Saat mereka mengambil scaffolding, dipergoki oleh penjaga proyek atas nama Lukas. Kedua pelaku langsung diamankan dan diserahkan ke pihak kepolisian,” kata Agus.

Pencurian itu dilakukan Fendima dan Hidayatu pukul 18.30 Wita. Tiga set atau enam buah scaffolding disembunyikan Fendima. Fendima lalu mengajak Hidayatu menggasak tiga set scaffolding yang sebelumnya sudah disembunyikan itu.

Beruntung, sebelum berhasil menggasak scaffolding itu, Fendima dan Hidayatu keburu dipergoki Lukas. Saat diinterogasi, Fendima dan Hidayatu mengaku nekat mencuri untuk membeli makan.

“Kedua pelaku mengaku nekat mencuri karena sudah tidak memiliki uang untuk membeli makan,” jelas Agus.

sumber: detikbali

Polda Jateng, Kapolda Jateng, Irjen Pol Ribut Hari Wibowo, Kombes Pol Artanto, Jawa Tengah, Jateng, Kombes Pol Ari Wibowo, AKBP Ike Yulianto Wicaksono, Artanto, Ribut Hari Wibowo

Related Posts

1 of 1,295