Berita

Cek Penyebab Harga Bawang Merah Mahal, Satgas Pangan Mabes Polri Kunjungi Brebes

Brebes – Tim Satgas Pangan Mabes Polri turun ke Brebes, Jawa Tengah untuk mengecek dan menelusuri penyebab tingginya harga bawang. Bersama Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, tim Satgas Pangan mengecek sejumlah lahan dan gudang bawang merah.
Fluktuasi harga komoditas ini menarik perhatian dari berbagai pihak. Tidak ketinggalan tim Satgas Pangan Mabes Polri ikut turun untuk mencari tahu penyebab naiknya harga komoditas tersebut.

Selama di Brebes, tim Satgas Pangan meninjau ke salah satu sawah yang ditanami bawang merah di Desa Jagalempeni, Kecamatan Wanasari. Kegiatan berlanjut ke gudang bawang merah milik petani di Desa Karangbale, Kecamatan Larangan.

Peninjauan di lahan bawang ini tidak lain untuk memastikan ketersediaan bawang merah untuk beberapa bulan ke depan. Kemudian saat memasuki gudang, petugas melihat langsung dalam keadaan kosong.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Brebes, Yulia Hendrawati mengungkapkan, Tim Satgas Pangan mengecek ketersediaan bawang merah di Brebes karena menjadi wilayah terbesar penghasil bawang.

“Karena kebetulan Brebes sebagai pemasok utama bawang merah. Jadi Satgas Pangan melihat secara langsung kondisi di lapangan. Baik di lahan maupun gudang-gudang,” kata Yulia saat meninjau gudang bawang Desa Karangbale, Brebes, Senin (29/4/2024).

Soal kenaikan harga bawang, Yulia memberi kesimpulan, hal itu dikarenakan adanya kekeringan di November 2023 yang berlanjut adanya musibah banjir hingga awal tahun 2024. Dampaknya, produktivitas bawang merah sempat merosot.

“Kami sampaikan kenaikan harga dampak berkurangnya luas panen dan produksi akibat kekeringan bulan November yang berlanjut banjir sehingga penanaman mundur sehingga produksi berkurang. Ketika permintaan tetap namun ketersediaan rendah atau kecil maka harga mahal,” bebernya.

Saat dilakukan peengecekan sejumlah gudang, Yulia menjelaakan, pasokan bawang merah panen dari petani masih terus berjalan. Hanya saja, bawang ini langsung dibawa ke pasaran sehingga tidak menumpuk di gudang.

“Terlihat di gudang relatif kosong seperti ini artinya tidak ada penimbunan. Namun meski kosong bukan berarti tidak ada pasokan. Ternyata masih bisa mencukupi meskipun dengan cara mengumpulkan bawang dari para petani. Mudah-mudahan bulan Mei nanti semua sudah terpenuhi karena mulai panen,” Yulia menambahkan.

Ketua Asosiasi Bawang Merah Indonesia (ABMI) Dian Alex Chandra saat mendampingi tim Satgas Pangan mengatakan, setiap hari tren harga bawang merah sudah menurun ke angka stabil. Hal ini disebabkan sudah banyak pasokan bawang yang masuk. Di beberapa sentra bawang, saat ini sudah mulai panen sehingga pasokan pasar meningkat.

“Jadi tidak sampai sebulan, atau pertengahan bulan Mei sudah normal di angka Rp 30.000 per kg. Saat ini di petani yang paling bagus Rp 30.000-35.000. Bawang standar rata-rara di bawah Rp 30.000. Sedangkan di Jakarta bawang paling bagus Rp 38.000 hingga Rp 40.000 per kg itu yang paling bagus,” pungkasnya.

Sebelumnya, harga bawang merah di Brebes sempat menyentuh angka Rp 40-45 ribu per kilogram pada pekan lalu.

Sunidah (43) pedagang sayur di kompleks Pasar Induk Brebes mengatakan, bawang merah eceran masih tergolong mahal, tiap kilo dijual Rp.45 ribu. Harga ini, kata Sunidah untuk bawang kualitas super dan kering.

“Sejak beberapa hari lalu naik jadi Rp 45 ribu. Lumayan mahal,” aku Sunidah ditemui di lapaknya, Kamis (25/4).

sumber: detikjateng

 

Polda Jateng, Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Luthfi, Wakapolda Jateng, Brigjen Pol Agus Suryonugroho, Kabidhumas Polda Jateng, Kombes Pol Satake Bayu, Jawa Tengah, Jateng, AKBP Sigit, AKBP Suryadi, AKBP Erick Budi Santoso, Iptu Mohammad Bimo Seno, Kompol Joko Lelono, AKBP Hary Ardianto, AKBP Bronto Budiyono

Related Posts

1 of 762