PEKALONGAN – Sebuah acara syukuran yang digelar oleh pasangan pengusaha batik di Kota Pekalongan berujung ricuh. Ribuan warga yang hadir berdesakan berebut uang yang ditaburkan di tengah kerumunan, hingga menyebabkan sejumlah orang pingsan dan anak-anak terjepit.

Acara yang digelar oleh pasangan pengusaha batik Ubaidillah dan Fitri Handayani sebagai bentuk syukur atas kelahiran anak pertama mereka ini awalnya berlangsung meriah.

Namun, situasi berubah menjadi kacau ketika pasangan pengusaha tersebut mulai menebarkan uang tunai dan hadiah dengan total puluhan juta rupiah.

“Warga yang hadir sangat antusias. Mereka berebut uang tanpa menghiraukan keselamatan, baik itu anak-anak, orang tua, bahkan wanita,” ujar seorang saksi mata Agus.

Desakan massa yang tak terkendali mengakibatkan terjadinya kericuhan. Sempat terjadi saling dorong dan lemparan batu yang membuat suasana semakin tidak kondusif.

“Karena kondisi sudah tidak terkendali, kami terpaksa membubarkan acara ini untuk menghindari korban jiwa yang lebih banyak,” kata Kapolsek Pekalongan Selatan, AKP Aries Tri Hartanto.

Ubaidillah mengaku terkejut dengan antusiasme warga yang sangat tinggi. Ia mengungkapkan bahwa informasi mengenai acara ini menyebar dengan cepat melalui media sosial.

“Tujuan kami mengadakan acara ini sebenarnya hanya untuk berbagi kebahagiaan dan bersyukur. Kami tidak menyangka akan terjadi kericuhan seperti ini,” ujarnya.

Tradisi Udik-Udikan

Acara syukuran dengan tradisi ‘udik-udikan’ memang sering dilakukan oleh warga Pekalongan sebagai bentuk rasa syukur atas berbagai nikmat yang telah diterima. Biasanya saat kelahiran anak, pembangunan rumah, dan perayaan Rabu pungkasan.

Namun, tradisi ini perlu dilakukan dengan lebih tertib dan memperhatikan keselamatan bersama. Peristiwa ini menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak, terutama penyelenggara acara dan masyarakat.

sumber: panturapost

 

Polda Jateng, Kapolda Jateng, Irjen Pol Ribut Hari Wibowo, Wakapolda Jateng, Brigjen Pol Agus Suryonugroho, Kabidhumas Polda Jateng, Kombes Pol Artanto, Jawa Tengah, Jateng, AKBP Sigit, AKBP Erick Budi Santoso, Iptu Mohammad Bimo Seno, AKBP Suryadi, Kombes Pol Ari Wibowo, Kompol Muhammad Fachrur Rozi, Kepolisian Daerah Jateng, Polisi Jateng, Polri, Polisi Indonesia, Artanto, Ribut Hari Wibowo