Berita

Beri Ultimatum Ini, Polisi Semarang Macak Pembina Upacara Demi Berantas Gangster

SEMARANG – Polisi bakal menyambangi SMA/SMK di Kota Semarang yang memiliki siswa terlibat kenakalan remaja selama satu pekan sekali.

Sekolah-sekolah yang didatangi polisi setidaknya ada siswa yang pernah terciduk sebagai anggota gangster, terlibat tawuran, maupun balap liar.

“Ya sesuai perintah Bapak Kapolrestabes, perwira dan kapolsek nanti bergantian datangi sekolah dengan kriteria itu dengan tujuan supaya ada efek jera bagi pelajar yang disinyalir terlibat tiga hal tersebut,” ujar Kasat Samapta Polrestabes Semarang, AKBP Tri Wisnugroho Yulianto saat dihubungi Tribun, Selasa (28/5/2024).

Baca juga: Pelajar Semarang Yang Terlibat Gangster Tidak Bisa Bikin SKCK, Begini Kata Pengamat Pendidikan

Pendekatan yang dilakukan polisi yakni mengisi sebagai pembina upacara setiap hari Senin.

Polisi sewaktu menjadi pembina upacara menyampaikan pesan-pesan kepada para siswa supaya tak terlibat kenalan remaja.

“Tentu pesan-pesan yang kami sampaikan jangan sampai terlibat ke gangster, melakukan tawuran hingga balap liar,” jelasnya.

Dari kegiatan itu, Wisnu berharap, kelompok gangster dan aktivitas kenakalan remaja di Kota Semarang makin berkurang.

Sebab, tak dipungkiri masih ada aktivitas gangster di Semarang.

“Kami peringatkan lebih awal kepada pelajar jangan sampai terlibat tiga hal tersebut, lebih baik mereka fokus belajar mengejar cita-cita,” bebernya.

Pengamat pendidikan dari Universitas PGRI Semarang (UPGRIS), Dr Ngasbun Egar mengatakan, sependapat dengan kunjungan aparat ke sekolah ketika mereka hadir dalam kesan ramah, bersahabat, dan penuh kasih sayang.

Sebaliknya, akan menentangnya ketika polisi berkunjung dengan suasana kurang bersahabat seperti memanggil pelajar yang sempat dicurigai dalam gangster sehingga menimbulkan kesan negatif.

“Polisi cukup datang ke sekolahnya saja tidak perlu menyinggung bahwa sekolah ini ada yang terlibat kenakalan remaja, jadi pelajar tidak merasa terintimidasi dan takut,” paparnya.

Menurut Ngasbun, polisi berkunjung tidak hanya saat upacara saja melainkan perlu dilakukan dengan pendekatan gaya anak muda.

Semisal olahraga bersama, mengemas festival anak muda dan lainnya.

“Upaya itu harapnnya para pelajar yang ikut gangster bisa berhenti karena pendekatan yang baik oleh aparat yang hadir di sekolah,” ungkapnya.

sumber: TribunJateng.com

 

Polda Jateng, Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Luthfi, Wakapolda Jateng, Brigjen Pol Agus Suryonugroho, Kabidhumas Polda Jateng, Kombes Pol Satake Bayu, Jawa Tengah, Jateng, AKBP Sigit, AKBP Erick Budi Santoso, Iptu Mohammad Bimo Seno, AKBP Hary Ardianto, AKBP Bronto Budiyono, Kombes Pol Nanang Haryono, AKBP Suryadi, Kompol Joko Lelono

Related Posts

1 of 2,128