Berita

Banyuwangi Dianggap Berisiko Tinggi Karhutla Saat Puncak Kemarau

BANYUWANGI – Akhir-akhir ini kebakaran kerap melanda kawasan lahan di Banyuwangi, Jawa Timur. Terbaru kebakaran juga melanda kawasan hutan.

Kawasan hutan di Gunung Merapi Ungup-Ungup Banyuwangi, terbakar pada Senin (19/8/2024) malam. BMKG menyebut, saat ini Banyuwangi sedang berada di puncak musim kemarau. Dimana intensitas hujan masih sangat minim.

Menurut Prakirawan BMKG Banyuwangi, Benny Gumintar, musim kemarau ini telah berlangsung sejak Juli dan diperkirakan akan berlanjut hingga pertengahan September. “Bulan ini sudah termasuk dalam puncak musim kemarau,” ujar Benny, Selasa (20/8/2024).

Minimnya curah hujan dan cuaca yang sangat kering membuat wilayah sangat rentan terhadap kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Benny menekankan bahwa kondisi saat ini sangat berisiko, terutama dengan adanya angin kencang yang masih akan berlangsung hingga bulan September.

BMKG juga mencatat adanya penurunan curah hujan yang signifikan di Banyuwangi utara, yang bisa menyebabkan kekeringan di beberapa wilayah.

Masyarakat diimbau untuk lebih waspada dan berhati-hati dalam melakukan aktivitas yang bisa memicu kebakaran. “Waspada kekeringan di wilayah Banyuwangi utara khususnya,” kata Benny.

Selain itu, Benny juga mengingatkan masyarakat untuk tidak membakar sampah sembarangan, terutama di tengah cuaca kering seperti saat ini. Percikan api dari pembakaran sampah dapat dengan mudah menyebar dan menyebabkan kebakaran yang lebih luas.

Benny juga memberikan saran agar masyarakat memperhatikan kesehatan mereka selama musim kemarau ini. “Di cuaca kering ini masyarakat disarankan banyak minum air putih dan vitamin,” ujarnya.

Pantauan BMKG menunjukkan suhu udara di Banyuwangi saat ini berkisar di angka 31°C, yang dianggap normal untuk musim kemarau. Kecepatan angin tercatat antara 10-15 knot, yang juga sesuai dengan kondisi musim kemarau saat ini.

Selain itu, BMKG juga memantau kondisi perairan di sekitar Banyuwangi. Di perairan selatan Jawa Timur, tinggi gelombang tercatat berkisar antara 2 hingga 2,5 meter, yang tergolong sedang. “Perahu-perahu kecil perlu waspada dengan kondisi gelombang di perairan selatan,” pungkas Benny.

Sumber : suaraindonesia.co.id

 

Polresta Banyuwangi, Kapolresta Banyuwangi, Kombes Pol Nanang Haryono, Banyuwangi, Jawa Timur, Polda Jatim, Polres Banyuwangi, Resta Banyuwangi, Kepolisian Resor Kota Banyuwangi, Polisi Resor Kota Banyuwangi, Polisi Banyuwangi, Kota Banyuwangi, Pemkab Banyuwangi, Kabupaten Banyuwangi, Nanang Haryono

Related Posts

1 of 1,513