Berita

Aksi Penyerangan Marbot di Pekalongan, Polisi Gerak Cepat Usut Kasus Ini

Pekalongan – Seorang marbot warga Desa Samborejo, Tirto, Kabupaten Pekalongan, Hartoyo (56), disiram air keras oleh orang tidak dikenal (OTK) hingga sebagian badannya melepuh. Polisi pun turun tangan untuk menangani kasus tersebut.
Peristiwa yang menimpa seorang marbot Musala Baiturrohman Desa Samborjo, Tirto ini, terjadi pada Selasa (5/11) sekitar pukul 03.30 WIB. Dia disiram air keras saat akan menuju ke musala.

Dari rumah ke musala, berjarak sekitar 40 meter. Namun, baru berjalan 10 meter dirinya dihampiri dari belakang oleh orang yang tidak dikenalnya. Kemudian, terjadi aksi penyiraman air keras oleh pelaku. Pelaku langsung melarikan diri.

Air keras itu mengenai lengan kanan dan membuat hampir seluruhnya melepuh, kemudian bagian perut, belakang paha, dan beberapa bagian tubuh lain juga terkena percikan air keras. Selain itu, percikan air keras juga menyebar di kedua kaki bagian bawah.

“Ceritanya, saat itu saya baru saja keluar rumah menuju ke arah musala, ya pagi sekitar jam setengah empat pagi. Dari arah belakang, muncul orang tergesa-gesa, degan wajah ditutup, langsung menyiram saya,” kata Hartoyo saat ditemui di rumahnya, Kamis (7/11/2024).

Dalam ingatannya, pelaku seorang pemuda, dengan tinggi badan sekitar 170 sentimeter, menggunakan celana jin, pakai jaket bertutup kepala, dan menggunakan penutup muka.

“Ya setelah menyiram, orangnya berlari ke arah yang sama saat dia muncul. Sempat berhenti, mau ambil batu besar dan akan melemparkan ke saya. Saya tidak mengenalnya. Apakah dia jalan atau naik motor di ujung gang, tidak tahu,” ungkapnya.

Hartoyo sendiri usai disiram air keras langsung merasakan sakit. Dirinya langsung berteriak meminta pertolongan warga.

“Saya masih bersyukur, Alhamdulillah, air keras tidak mengenai wajah maupun alat vital karena serangan dilakukan dari arah belakang,” tambahnya.

Oleh warga, Hartoyo langsung dilarikan ke Rumah Sakit Umum Bendan Kota Pekalongan. Kemudian sore harinya dia diperbolehkan pulang dan menjalani rawat jalan.

Ia sendiri heran, apakah serangan itu salah sasaran atau ada orang yang membenci dirinya. Sebab Haryoto merasa dirinya tidak pernah mempunyai musuh atau bermasalah dengan orang lain.

“Saya heran orang ini mengetahui persis kebiasaan saya datang lebih awal ke musala dan sepertinya dengan sabar menunggu di jam sepagi itu. Saya baru berjalan 10 meteran dari rumah langsung disiram, lalu motifnya apa juga tidak diketahui,” ungkapnya.

Saat ini kasus tersebut masih dalam penanganan Satreskrim Polres Pekalongan Kota. Kasatreskrim Polres Pekalongan Kota, AKP Yoyok Agus Waluyo, menyebut pihak warga telah mengadukan peristiwa itu ke Polres.

“Itu setelah kejadian, korban sudah melapor ke Polres Pekalongan Kota, sudah ditindaklanjuti. Dan pengaduannya kami bantu buat, karena korban masih kepanasan akibat luka siram dan luka bakar tersebut, korban pulang dulu,” kata Agus.

Pihaknya sendiri saat ini menunggu ketersediaan korban untuk dimintai keterangan terkait peristiwa tersebut.

“Nanti akan dilakukan pemeriksaan intens. Sementara (pemeriksaan) masih korban. Korban minta jeda waktu, karena kondisinya itu,” kata Agus.

Sumber : www.detik.com

 

Polda Jateng, Kapolda Jateng, Irjen Pol Ribut Hari Wibowo, Wakapolda Jateng, Brigjen Pol Agus Suryonugroho, Kabidhumas Polda Jateng Kombes Pol Artanto, Jawa Tengah, Jateng, AKBP Sigit, AKBP Erick Budi Santoso, Iptu Mohammad Bimo Seno, AKBP Suryadi, Kombes Pol Ari Wibowo, Kompol Muhammad Fachrur Rozi, Artanto, Ribut Hari Wibowo


Related Posts

1 of 1,552