Semarang – Sebuah video peristiwa keributan antara pengemudi mobil Alphard dan pak ogah di tengah genangan air Jalan Kaligawe Semarang beredar di media sosial. Polisi langsung turun tangan.
Video itu diunggah sejumlah akun Instagram, salah satunya @infokejadiansmg. Dalam video itu terlihat beberapa orang berkumpul di depan mobil Alphard warna putih.
Kemudian seorang pria berkaus hijau dan celana panjang coklat muda berlari masuk mobil di kursi pengemudi. Dia dikejar pria berkaus hitam yang kemudian membuka pintu mobil Alphard tersebut.
Video kemudian berlanjut ke adegan di mana ada beberapa orang yang emosi kemudian salah satunya menyerang pria berkaus hijau tadi. Lokasinya berada di tengah genangan banjir Jalan Kaligawe. Beberapa orang juga terlihat berusaha melerai.
Kapolsek Gayamsari, Kompol Hengky Prasetyo mengatakan peristiwa itu terjadi hari Jumat (7/2) malam kemarin. Enam orang sempat diamankan termasuk pak ogah yang ada di sana.
“Kita amankan enam orang,” kata Hengky saat dimintai konfirmasi wartawan, Sabtu (8/2/2025).
Dari informasi awal, para pak ogah di sana mengarahkan kendaraan agar berhati-hati lantaran ada lubang jalan yang tertutup air. Namun mobil itu tetap melintas dan terkena lubang di jalan. Saat itu spion kiri mobil Alphard terkena salah satu pak ogah berinisial S. Dari keterangan S dan saksi, sopir Alphard turun dan terjadi keributan kemudian sopir itu memukul S
“Pelaku-pelaku itu (mengaku) dipukul dulu, dikandani (dibilangin) ada lubang terus dipukul sama sopir Alphard. Ini masih sepihak ya, ini saya koordinasi,” jelas Hengky.
Saat itu S membalas memukul dan terjadi peristiwa seperti dalam video yang beredar. Polisi saat mendapat laporan langsung turun tangan. Namun mobil Alphard tersebut sudah melanjutkan perjalanan karena sudah memberikan uang pengobatan kepada pak ogah yang dipukul.
“Kalau sopir Alphard mau laporan, pak ogah ini juga mau laporan karena mengaku dipukul dulu,” kata Hengky.
Polisi mengamankan enam orang yang terlibat dalam keributan itu. Namun untuk pengemudi Alphard masih belum diketahui. Para pak ogah dan teman-temannya itu dilepas namun tetap haru wajib lapor.
sumber: detikjateng
