GROBOGAN – Program pemutihan pajak kendaraan bermotor yang dicanangkan Pemerintah Jawa Tengah dengan tajuk “Tak Diskon Maka Tak Sayang”, ternyata masih menyisakan keluhan dari masyarakat.
Meski dimaksudkan untuk meringankan beban para pemilik kendaraan, sebagian warga mengaku kaget dengan nominal yang tetap tinggi meski ikut pemutihan.
Salah satu warga yang mengungkapkan kekesalannya adalah pengguna media sosial, Fakhri J.
Ia mengaku kecewa saat mengetahui masih harus membayar sejumlah tagihan meski kendaraan miliknya telah menunggak pajak selama enam tahun.
“Jasa Raharja tetap harus dibayar. Saya telat bayar pajak enam tahun, tetap disuruh bayar Jasa Raharja enam tahun juga. Pajaknya cuma Rp 600 ribu, tapi Jasa Raharja Rp 1,43 juta, itu bikin heran,” keluh Fakhri.
Baca Juga: Disambut Antusias Warga, Program Pemutihan Pajak Kendaraan Bermotor di Blora Hasilkan Rp 2,5 Miliar selama Tiga Hari Jalan
Penjelasan Samsat: Pajak Diampuni, Tapi Tidak Semua Biaya Dihapuskan
Menanggapi keluhan tersebut, Kepala UPPD (Unit Pengelolaan Pendapatan Daerah) Samsat Grobogan, Erma Suryanti, memberikan klarifikasi bahwa program pemutihan memang hanya menghapus tunggakan pajak kendaraan bermotor tahun-tahun sebelumnya.
“Wajib pajak hanya perlu membayar pajak untuk tahun berjalan, yakni tahun 2025. Pajak tahun-tahun sebelumnya dihapus, tapi tidak dengan beberapa komponen lain seperti pokok iuran Jasa Raharja,” jelas Erma.
Menurutnya, untuk kendaraan roda dua, besaran iuran Jasa Raharja per tahun adalah Rp 35 ribu, dan itu tetap harus dibayarkan meskipun ikut program pemutihan.
Jika menunggak selama enam tahun, maka total tagihan untuk iuran Jasa Raharja bisa mencapai Rp 210 ribu, bukan Rp 1,43 juta seperti keluhan yang beredar.
Namun, bisa jadi angka itu membengkak karena ada biaya lain yang turut masuk dalam tagihan, seperti biaya pergantian pelat nomor atau opsen.
Polres Grobogan, Kapolres Grobogan, AKBP Ike Yulianto Wicaksono, Pemkab Grobogan, Kabupaten Grobogan, AKP Mohamad Bimo Seno, Polda Jateng, Kapolda Jateng, Irjen Pol Ribut Hari Wibowo
