Boyolali – Bencana banjir melanda Desa Kendel, Kecamatan Kemusu, Kabupaten Boyolali. Mengakibatkan sejumlah jembatan putus total, rumah roboh hingga harta benda ikut hanyut terbawa banjir.
“Dampak dari cuaca ekstrem hujan lebat dengan durasi yang cukup lama ini menimbulkan kejadian kebencanaan di Desa Kendel, Kecamatan Kemusu, Kabupaten Boyolali,” kata Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Boyolali, Suratno, kepada detikJateng, Minggu (2/3/2025).
Dikemukakan Suratno, Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Boyolali sudah mendatangi lokasi kejadian untuk melakukan kaji cepat. Peristiwa itu terjadi pada dini hari tadi.
“Kejadiannya sekitar jam 00.00-02.00 (WIB) lebih,” ujar Suratno.
Suratno menjelaskan banjir terjadi karena aliran arus sungai yang tersumbat di jembatan yang ada di Dukuh Glinggang. Akibatnya aliran sungai meluap dan menyebabkan wilayah Dukuh Glinggang, Gagan dan Dagen di Desa Kendel kebanjiran. Wilayah Dukuh Glinggang terdampak banjir paling parah.
Suratno menjelaskan dampak banjir tersebut. Pertama, areal pertanian seluas sekitar 3.000 meter persegi yang terdampak langsung kebanjiran itu. Juga memutus jaringan pipa Pamsimas.
“Di RT 01 (Dukuh Glinggang) ada 16 rumah yang terdampak (kebanjiran). Di RT 02, tebing longsor menimpa rumah Pak Waguman dan mengakibatkan 10 karung jagung terendam air dan lumpur,” terangnya.
Penampakan infrastruktur yang rusak akibat banjir di Desa Kendel, Kemusu, Boyolali, Minggu (2/3/2025). Foto: dok. BPBD Boyolali
Selain itu, lanjut Suratno, tebing milik Sugi longsor dan menutup akses jalan dukuh serta menimpa tembok rumah milik Sukimin sepanjang 6 meter. Di RT 03 ada satu rumah yang terdampak banjir yakni milik Sajuriyanto.
“Kemudian di RT 05 rumah Pak Nasir ukuran 3×10 meter yang terletak di bantaran sungai roboh karena fondasinya tergerus banjir sungai tersebut. Hasil panen gabahnya hanyut terbawa banjir,” papar dia.
Suratno melanjutkan dampak lain yang dirasakan adalah putusnya jembatan di wilayah RT 07. Jembatan itu menghubungkan Dukuh Glinggang dan Gagan.
“Kemudian di RT 7 Dukuh Glinggang ini jembatannya putus total, sehingga warga Glinggang dengan Dukuh Gagan ini kalau mau ke lingkungan satu dengan lainnya harus memutar lebih kurang 2 kilometer,” paparnya.
Selain itu juga terdapat 7 rumah yang terdampak banjir. “Di RT 08 ada 14 rumah yang terdampak (banjir),” sambung dia.
Lebih lanjut Suratno menyampaikan, di Dukuh Dagen RT 06/02, terdapat tiga rumah yang terdampak amblesnya permukaan tanah. Yakni rumah milik Sukisno, Ngatiyem dan Senen.
“Amblasnya itu karena adanya penurunan permukaan tanah,” katanya.
Untuk pembersihan dampak banjir, dilakukan gotong royong warga dibantu TNI, Polri dan relawan. Pihaknya juga mengirimkan bantuan logistik untuk kerja bakti tersebut.
sumber: detikjateng
Polda Jateng, Kapolda Jateng, Irjen Pol Ribut Hari Wibowo, Kombes Pol Artanto, Jawa Tengah, Jateng, Kombes Pol Ari Wibowo, AKBP Ike Yulianto Wicaksono, Artanto, Ribut Hari Wibowo