Berita

Belasan Kapal Nelayan Terbakar di Pekalongan, Ini Kondisi Setelah Kebakaran

PEKALONGAN – Ratusan nelayan di Kota Pekalongan terancam tak melaut imbas kebakaran yang melahap belasan kapal nelayan di Pelabuhan Panjang Wetan. Sebab pada Selasa (12/11/2024), 12 kapal nelayan terbakar dengan sekitar 40 anak buah kapal atau ABK per unitnya.

Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HSNI) Kota Pekalongan, Imam Menu mengatakan, rata-rata nelayan asli daerahnya tidak memiliki selingan pekerjaan atau mata pencahariannya murni dari melaut.

Sementara nelayan pendatang atau nelayan lepas, memiliki pekerjaan sampingan sehingga masih bisa bekerja meski kapalnya terbakar.

“Nelayan pendatang, kalau kondisi daerahnya sepi ikut kapal di Pekalongan. Tetapi yang fokus kerja murni nelayan juga banyak, otomatis karena kebakaran ini terdampak, enggak bisa berangkat melaut,” katanya saat dihubungi, Rabu (13/11/2024).

Berdasarkan catatan Polda Jateng, total kapal nelayan yang terbakar di Pelabuhan Panjang Wetan, Kota Pekalongan, mencapai 12 unit. Sedangkan untuk kerugian, dari data sementara BPBD Jateng, tercatat ada di angka Rp65.000.000.000 atau Rp65 milliar.

“Per unit kapal itu kru ABK biasanya ada 40-an nelayan, tinggal kali kan saja. Kalau kerugian, milliaran, soalnya ada empat kapal besar (terbakar) di atas 100 tonase yang capai Rp20 milliar, kalau di bawah itu [100 tonase] bisa Rp10 milliar,” urai Imam Menu.

Lebih jelasnya, bila merujuk data dari lama Pusat Data Terpadu Kota Pekalongan atau PUSAKA , tercatat pada 2023 ada sebanyak 4.435 nelayan yang ada di wilayah tersebut. Adapun jumlah kapal penangkat ikannya mencapai 750 unit.

“Iya, kalau total keseluruhan memang 4 ribuan lebih nelayan di Kota Pekalongan. Tetapi yang resmi punya KTA atau naungan HSNI Kota Pekalongan, ada 1.393 nelayan,” bebernya.

HSNI berharap ke depan peristiwan kebakaran hebat di Pelabuhan Panjang Wetan ini mendapat perhatian serius dari Pemerintah Kota (Pemkot) Pekalonga. Sebab, kejadian Si Jago Merah yang melahap sejumlah kapal nelayan ini bukanlah kali pertama terjadi.

“Sudah yang ke tiga kalinya ini, tapi jarak kejadian waktunya lama dari yang ke dua dan ke tiga, hapir lima tahun lebih. Maka harapan kami tolong diperhatikan lah kondisi di lapangan dan kapal-kapal yang bersandar, harus ada atau ditambah alat untuk antisipasi kebakarannya,” ungkap imam

 

Polda Jateng, Kapolda Jateng, Irjen Pol Ribut Hari Wibowo, Wakapolda Jateng, Brigjen Pol Agus Suryonugroho, Kabidhumas Polda Jateng, Kombes Pol Artanto, Jawa Tengah, Jateng, AKBP Sigit, AKBP Erick Budi Santoso, Iptu Mohammad Bimo Seno, Kombes Pol Ari Wibowo, Kompol Muhammad Fachrur Rozi, Artanto, Ribut Hari Wibowo

 

 


Related Posts

1 of 765