JEPARA – Apes dialami Nur Ihsan Fitriyono (36), warga Desa Geneng RT 10 RW 02, Kecamatan Batealit, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah.
Niatnya menjual kompor untuk memenuhi biaya persalinan istri berujung penipuan.
Sosok yang berniat membeli kompor yang diunggah di media sosial malah menguras tabungan Rp15 juta milik Nur Ihsan.
Nur Ihsan mengatakan, dia terpaksa menjual kompor untu mencukupi kebutuhan sehari-hari dan persiapan menghadapi kelahiran buah hati yang saat ini masih di dalam kandungan sang istri.
“Saya menjual kompor di media sosial Facebook untuk mencukupi kebutuhan biaya persalinan istri,” kata Nur Ihsan, Minggu (3/11/2024).
Kronologi Kejadian
Mantan karyawan pabrik obat nyamuk bakar itu mengatakan, setelah mengunggah di Facebook, ada seorang yang menghubungi melalui pesan singkat Whatsapps untuk membeli kompor miliknya.
“Ada orang yang mengaku orang Kudus, WA mau membeli kompor saya yang dijual dengan harga Rp500 ribu,” ucapnya.
Namun, orang tersebut tak langsung menyetujui dengan harga yang dipasang Nur Ihsan hingga terjadi tawar menawar.
Akhirnya, Ihsan menyetujui menjual kompor itu Rp450 ribu.
“Awalnya saya tawarkan Rp500 ribu tapi ditawar jadi Rp450 ribu, akhirnya saya setuju,” ucapnya.
Seusai terjadi kesepakatan harga, Ihsan langsung memberikan alamat rumahnya untuk transaksi langsung.
Namun, orang yang tidak dikenal itu meminta pembayaran lewat transfer bank.
“Saya sudah mengirim alamat rumah tapi orang itu (penipu) meminta nomor rekening saya, saya pun mengirimkannya,” kata dia.
Namun, kata Ihsan, penipu tersebut kemudian meminta barcode QRIS karena ingin mentransfer melalui konter.
“Juga dimintai barcode QRIS, katanya mau di top up lewat konter,” ucapnya.
Lagi-lagi, Ihsan memenuhi permintaan orang tak dikenal itu.
Tak berhenti di situ, Ihsan kemudian diminta mengirim kode OTT Bank BRI yang masuk notifikasi.
Dia juga ditanya soal saldo yang dimiliki.
Namun entah bagaimana, Ihsan justru mentransfer uang di tabungannya kepada penipu yang berpura-pura ingin membeli kompornya.
“Sudah saya kirim semua permintaan orang itu (penipu),” ujarnya.
Ihsan tersadar saat uang di tabungannya tak bersisa.
“Saya coba minta uang saya kembali tapi tidak ada respon sama sekali,” ungkapnya.
Ihsan langsung pergi ke kantor BRI Cabang Jepara yang berada di Kecamatan Pecangaan untuk mengurus uang yang hilang.
Namun, usahanya sia-sia. Pihak bank tidak bisa membantu Ihsan hingga akhirnya, Ihsan melapor ke polsek terdekat.
“Sudah laporan ke Bank BRI cabang Pecangaan dan saya juga sudah laporan ke Polsek Batealit,” tuturnya.
Kini, Ihsan hanya bisa berharap, ada orang baik yang membantu agar uangnya bisa kembali.
“Saya berharap ada yang bisa membantu agar uang itu kembali. Itu uang orangtua untuk persalinan istri saya.”
“Saya sangat membutuhkan karena saya pengangguran, istri saya pun sama,” ucapnya.
sumber: TribunBanyumas.com
Polda Jateng, Kapolda Jateng, Irjen Pol Ribut Hari Wibowo, Wakapolda Jateng, Brigjen Pol Agus Suryonugroho, Kabidhumas Polda Jateng Kombes Pol Artanto, Jawa Tengah, Jateng, AKBP Sigit, AKBP Erick Budi Santoso, Iptu Mohammad Bimo Seno, AKBP Suryadi, Kombes Pol Ari Wibowo, Kompol Muhammad Fachrur Rozi, Artanto, Ribut Hari Wibowo