Berita

Aspal Ambles di Jalan Muharto, Ganggu Lalu Lintas Kota Malang

MALANG KOTA – Lima lokasi di Kota Malang terdampak kerusakan akibat hujan deras yang terjadi pada Minggu lalu (20/10).

Dua jalan di Kota Malang dilaporkan ambles.

Dua jalan lain terdampak longsor.

Sementara satu kejadian sisanya adalah pekarangan warga yang longsor akibat terkikis arus kuat sungai.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Malang Surya Adhi Nugraha mengatakan, jalan ambles terjadi di tiga lokasi.

Yang pertama dan paling parah berada di Jalan Muharto RW 7 (depan gapura Gang VI), Kelurahan Jodipan, Kecamatan Blimbing.

Luas badan jalan yang ambles sekitar 18 meter persegi.

Pantauan wartawan Jawa Pos Radar Malang sekitar pukul 11.00 kemarin, amblesnya jalan itu membuat lubang yang cukup besar.

Petugas langsung memasang pita pembatas atau barricade tape agar tidak membahayakan pengendara.

Beberapa jam kemudian, sebuah alat berat datang dan melakukan pengerukan di lokasi yang ambles.

Lokasi kedua yang ambles adalah bahu jalan di Jalan Raya Joyoagung, Kelurahan Merjosari, Kecamatan Lowokwaru.

Luasnya tanah yang ambles sekitar 4,5 meter persegi dengan kedalaman satu meter.

Penyebabnya adalah limpahan air hujan.

Petugas juga langsung memasang barricade tape sebagai tanda agar tidak ada pengendara yang terperosok ke lubang tersebut.

Sebab, jalan itu merupakan akses menuju Jalan Joyosari.

Banyak pengendara motor dan mobil yang lalu lalang di kawasan tersebut.

Sementara itu, pekarangan warga yang terkikis sungai berada di Jalan Sumpil Nomor 2, Kelurahan Purwodadi, Kecamatan Blimbing.

Pada saat hujan turun, debit air anak Kali Brantas di lokasi itu meningkat.

Arus deras air sungai menggerus tanah di bawah pekarangan rumah milik Rudiyanto.

Kondisi tanah di pekarangan itu menjadi labil.

Puncaknya pada pukul 18.30.

Tanah di bibir sungai longsor sepanjang 16 meter dengan kedalaman dua meter.

”Beruntung tidak ada korban jiwa. Tapi dua biofilter pemilik rumah dan pekarangan rawan tergerus. Di sana juga rawan terjadi longsor susulan,” sebut Surya.

Untuk kasus jalan yang terdampak longsor dilaporkan terjadi di dua lokasi.

Yang pertama jalan kecil permukiman berbahan beton di Gadang Gang 19, Kelurahan Gadang, Kecamatan Sukun.

Tanah yang mengalami longsor seluas 50 meter persegi.

Tepatnya di belakang rumah milik warga bernama Riwayati.

Setelah tergerus arus sungai, tanah di lokasi itu menjadi labil dan mengakibatkan longsor.

Posisi longsor tepat di samping jalan beton berbentuk tangga menurun.

Rumah warga bernama Riwayati juga terimbas menjadi agak miring.

”Yang terakhir adalah kejadian di Jalan Raya Tebo Selatan, Kelurahan Bandulan, Kecamatan Sukun,” sebut Surya.

Di lokasi terjadi retakan tebing yang terus membesar di samping jalan.

Kondisi itu membuat daya ikat tanah melemah, sehingga beban tanah semakin berat dan labil.

Akhirnya, tanah di lokasi itu ambrol pada pukul 04.30, kemarin.

Material tanah sempat menutup bahu jalan.

Warga dan perangkat pemerintahan setempat langsung bergotong royong melakukan pembersihan hingga pukul 11.59.

Meski demikian, di lokasi itu patut diwaspadai kemungkinan terjadinya longsor susulan.

Surya menjelaskan, kejadian di lima lokasi itu merupakan dampak hujan lebat disertai angin kencang.

Pihaknya mengaku sudah menginformasikan detail kejadian beserta kerusakannya ke instansi terkait agar bisa segera dilakukan penanganan.

Langsung Diperbaiki

Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan, dan Kawasan Permukiman (DPUPRPKP) Kota Malang R. Dandung Djulharjanto langsung mengirimkan tim untuk meninjau kerusakan jalan di lima lokasi yang dilaporkan.

Misalnya di Jalan Muharto.

Menurutnya, ambles yang terjadi akibat kondisi saluran air di dalam tanah yang sudah tua.

Saluran air itu terbuat dari beton.

Kemungkinan tidak bertulang.

Sementara jalan di atasnya dilewati berbagai jenis kendaraan setiap hari.

Mulai kendaraan pribadi sampai kendaraan besar.

Dandung memperkirakan jalan yang ambles berukuran 18 meter persegi dengan kedalaman 1,5 meter.

Kerusakan itu ditangani dengan cara mengganti material base beton menggunakan box culvert.

Selain penggantian material, pihaknya juga melakukan connecting ke saluran lain yang jaraknya 20 meter dari tempat ambrol.

”Perbaikan kami targetkan selesai dalam sepekan. Kalau bisa lebih cepat ya dalam tiga sampai empat hari,” imbuh dia.

Di bagian lain, Kepala Bidang Bina Marga DPUPRPKP Kota Malang Kristiyan Bagus Muryanto menambahkan, pihaknya juga memantau empat lokasi lain yang mengalami kerusakan.

Untuk Jalan Raya Joyoagung, Jalan Tebo Selatan, dan Jalan Gadang, pihaknya berencana melakukan penguatan badan jalan.

”Untuk Jalan Sumpil penanganannya masuk ranah Pemprov Jawa Timur,” terangnya.

Sumber : radarmalang.jawapos.com

 

Polresta Malang Kota, Kapolresta Malang Kota, Kombes Pol Nanang Haryono, Malang Kota, Jawa Timur, Polda Jatim, Polres Malang Kota, Resta Malang Kota, Kepolisian Resor Malang Kota, Polisi Resor Kota Malang, Polisi Malang Kota, Kota Malang, Pemkab Malang Kota, Kabupaten Malang Kota, Kodya Malang, Pemkot Malang Kota, Polisi Malang Kota, Kota Malang, Nanang Haryono, Kapolresta Malang Kota Kombes Nanang Haryono

Related Posts

1 of 767