Berita

Cerita Mengerikan Korban Selamat Kecelakaan di Bangsring: Suara Aneh Saat Rem Elf Ditekan

BANYUWANGI – Enam jenazah korban kecelakan maut kendaraan Elf versus truk towing muatan alat berat di Desa Bangsring, Kecamatan Wongsorejo, Banyuwangi, Selasa (24/9) sudah diambil oleh pihak keluarganya.

Tinggal empat penumpang luka-luka yang masih harus mendapatkan perawatan intensif di RSUD Blambangan, Banyuwangi.

Identitas enam korban meninggal dalam kecelakaan maut di jalur tengkorak Bangsring adalah Gunadi, 56, asal Blora; M. Sutho, 59, asal Pasuruan; Triono, 59, asal Nganjuk; M. Fauzi, 43, asal Pasuruan; Anang Herdyansyah asal Malang; dan Devi Ariawan (Wawan), 43, asal Pasuruan.

Jenazah korban tewas sudah diambil keluarganya masing-masing.

Sedangkan empat orang korban laimnya hingga kemarin masih mendapat perawatan di RSUD Blambangan. Termasuk sopir Elf Ervino Novianto, 22, yang mengalami luka parah.

”Ada dua penumpang yang kondisinya kritis, termasuk sopir Elf. Sedangkan dua lainya masih harus dirawat karena cedera kepala ringan,” ujar Kepala IGD RSUD Blambangan Bayu Kisworo.

Identitas empat korban luka yang masih mendapat perawatan yaitu Ervino Novianto, 22, asal Sidoarjo dan Taufik Harianto, 35, asal Sidoarjo.

Keduanya masih dirawat dalam kondisi kritis. Berikutnya Ajeng Pratiwi Gowijaya, 24, asal Malang dan A. Khuzaemi, 53, asal Pasuruan.

”Dua korban yang mengalami cedera kepala ringan masih harus diobservasi sehingga harus rawat inap,” tegas Bayu.

Kasatlantas Polresta Banyuwangi Kompol Amar Hadi Susilo menyatakan bahwa seluruh korban meninggal dunia merupakan penumpang dari kendaraan travel jenis Elf warna biru dengan nomor polisi S 7605 TA. Seluruh korban meninggal sudah diserahkan kepada pihak keluarga.

Ahli waris korban meninggal juga sudah mendapatkan santunan dari asuransi Jasa Raharja.

Sebelumnya, menurut Amar, ada keterangan dari salah satu penumpang yang menyebut kendaraan travel berwarna biru tersebut memang kurang layak jalan. Sejak awal berangkat, remnya terdengar bunyi yang aneh.

”Itu keterangan penumpang. Dugaan awal memang kurang hati-hatinya sopir,” tegasnya.

Diberitakan sebelumnya, jalan raya Situbondo–Banyuwangi kembali memakan korban jiwa.

Enam penumpang travel meregang nyawa setelah kendaraan yang ditumpangi terlibat ”adu jangkrik” dengan kendaraan towing pengangkut backhoe di jalur tengkorak Desa Bangsring, Kecamatan Wongsorejo, pukul Senin pagi (23/9).

Dugan sementara, sopir travel ugal-ugalan saat mengemudikan kendaraan di jalur maut Desa Bangsring tersebut.

Bahkan, sejumlah saksi mengatakan, sejak dari arah Wongsorejo, travel sarat muatan tersebut kebut-kebutan dengan sesama travel.

Kecelakaan yang terjadi pukul 04.00 itu bermula saat kendaraan Elf yang mengangkut 18 penumpang melaju kencang dari arah Situbondo menuju Banyuwangi.

Elf bernopol S 7605 TA sarat muatan tersebut hendak menyeberang ke Bali dari Surabaya.

Sesampainya di jalan raya Desa Bangsring, ada kendaraan towing muatan ekskavator melaju dari arah berlawanan.

Diduga karena mengantuk, sopir Elf justru mengemudikan kendaraannya mepet ke arah kanan.

Melihat sopir Elf mengambil jalurnya, sopir truk towing mencoba mengarahkan kendaraannya ke sebelah kiri.

Kecelakaan tetap tidak dapat dihindari. Jarak Elf yang terlalu dekat dengan towing membuat kedua kendaraan bergesekan.

Nahas, backhoe yang dibawa towing terjatuh sehingga langsung menghantam Elf yang berada di sebelah truk towing.

 

Polresta Banyuwangi, Kapolresta Banyuwangi, Kombes Pol Nanang Haryono, Banyuwangi, Jawa Timur, Polda Jatim, Polres Banyuwangi, Resta Banyuwangi, Kepolisian Resor Kota Banyuwangi, Polisi Resor Kota Banyuwangi, Polisi Banyuwangi, Kota Banyuwangi, Pemkab Banyuwangi, Kabupaten Banyuwangi, Nanang Haryono

Related Posts

1 of 904