Berita

Harga Beras Di Banyumas Mulai Turun Seiring Gencarnya Operasi Pasar

BANYUMAS – Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Banyumas Junaidi mengatakan nilai beras kualitas di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, mulai turun seiring dengan gencarnya operasi pasar yang dilaksanakan Pemerintah Kabupaten Banyumas berbareng Perum Bulog Cabang Banyumas.

“Dari pantauan kami, nilai beras mulai turun dari sebelumnya yang mencapai Rp18.000 per kilogram, sekarang di kisaran Rp15.000-Rp16.000/kg,” kata Junaidi di sela aktivitas pasar murah yang digelar di Kantor Kecamatan Karanglewas, Jumat.

Menurut dia, penurunan nilai beras itu dapat terjadi lantaran operasi pasar yang rutin dilaksanakan oleh Pemkab Banyumas berbareng Bulog melalui aktivitas stabilisasi pasokan dan nilai pangan (SPHP) di Pasar Wage dan Pasar Manis, masing-masing sebanyak 14 ton per minggu.

Selain operasi pasar, kata dia, penurunan nilai beras juga dipengaruhi oleh masa panen yang mulai berjalan di sejumlah wilayah Banyumas.

Terkait dengan pasar murah di Kantor Kecamatan Karanglewas, dia mengatakan aktivitas tersebut digelar secara serentak di lima kabupaten/kota, ialah Kabupaten Semarang, Banyumas, Batang, Cilacap, dan Kota Surakarta.

“Tujuannya untuk menjaga stabilitas nilai kebutuhan pokok dan pangan di tingkat produsen maupun konsumen, serta meningkatkan keterjangkauan dan daya beli masyarakat,” katanya.

Dalam aktivitas pasar murah tersebut, kata dia, Pemkab Banyumas menyediakan 5 ton beras, 500 kg minyak goreng, 200 kg gula pasir, 50 kg bawang merah, 50 kg bawang putih, 245 kg telur ayam ras, 20 kg daging ayam ras, 60 kg tepung terigu, dan 50 kg cabai.

Menurut dia, aktivitas pasar murah itu bakal digelar secara bergilir di setiap kecamatan se-Kabupaten Banyumas.

“Ini dalam rangka menyediakan kebutuhan pokok masyarakat dengan nilai terjangkau,” kata Junaidi

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Banyumas Jaka Budi Santosa mengakui sekarang sebagian petani di Banyumas mulai memasuki masa panen dan puncaknya bakal berjalan pada bulan April.

Ia memperkirakan produksi gabah hasil panen petani pada bulan Maret sebesar 38.459 ton gabah kering giling (GKG) yang setara dengan 23.845 ton beras, sedangkan pada April mencapai 104.000.333 ton GKG yang setara dengan 64.685 ton beras.

“Semoga dengan datangnya masa panen, nilai beras di pasaran berangsur turun, apalagi sekarang nilai gabah kering panen (GKP) sudah turun mendekati Rp7.200/kg, sebelumnya mencapai Rp8.000/kg,” katanya.

Salah seorang penduduk Desa Karangkemiri, Kecamatan Karanglewas, Yeni mengaku berterima kasih dengan adanya pasar murah lantaran dapat membantu masyarakat berpenghasilan rendah.

Menurut dia, perihal itu disebabkan pasar murah tersebut menjual beras SPHP dengan nilai Rp10.900/kg alias jauh di bawah nilai beras medium yang saat ini tetap mencapai kisaran Rp16.000/kg.

“Semoga pasar murah seperti ini rutin digelar untuk memenuhi kebutuhan masyarakat mini terutama pada bulan Ramadhan,” katanya

 

Polda Jateng, Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Luthfi, Wakapolda Jateng, Brigjen Pol Agus Suryonugroho, Kabidhumas Polda Jateng, Kombes Pol Satake Bayu, Kombes Pol Andhika Bayu Adhittama, Jawa Tengah, Jateng, AKBP Sigit, AKBP Suryadi, AKBP Erick Budi Santoso, Iptu Mohammad Bimo Seno, Kompol Joko Lelono, AKBP Hary Ardianto, AKBP Bronto Budiyono

Related Posts

1 of 4,449