NANGA BULIK – Kapolres Lamandau, AKBP Bronto Budiyono, berkomitmen untuk mewujudkan insan bhayangkara yang disiplin dan berpegang penuh pada sumpah janji Polri.
Hal tersebut dibuktikan dengan menindak tegas oknum polisi yang terlibat pelanggaran disiplin kepolisian maupun terlibat tindak pidana.
Kapolres menyampaikan, sepanjang tahun 2024, pihaknya telah menindak 10 oknum anggota Polres Lamandau yang melanggar aturan serta disiplin Polri.
Tindakan yang dilakukan mulai dari saksi disiplin hingga pemberhentian tidak dengan hormat (PTDH).
“Tidak ada toleransi bagi pelanggar. Kami ingin memastikan bahwa institusi ini tetap bersih dan dipercaya masyarakat,” kata Bronto
Kapolres menjelaskan, terdapat beberapa pelanggaran disiplin internal yang membuat pihaknya harus bersikap tegas. Di antaranya beberapa personel terbukti melakukan pelanggaran berat.
Mulai dari meninggalkan tugas dan kesatuan kedinasan secara sengaja tanpa izin atasan atau desersi dan penyalahgunaan narkoba, kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) hingga memiliki wanita idaman lain.
Berdasarkan data pelanggaran personel Polres Lamandau di tahun 2023, ada 5 kasus oknum polisi yang melanggar kode etik, dan mengalami kenaikan dua kali lipat pada tahun 2024 yakni 10 kasus.
“Ini sebenarnya sangat mencoreng organisasi Polres Lamandau di tahun 2024. Ada beberapa kasus pelanggar kode etik. Antara lain meninggalkan dinas tanpa izin atau desersi, kasus narkoba, hilang senpi, salah menggunakan wewenang dan bermain perempuan atau menikah lagi,” jelasnya.
Menurut kapolres, tidak ada ruang untuk jajaran Polres Lamandau untuk melakukan tindak pidana kejahatan. Apabila terbukti ada, maka akan ditindak.
“Ini juga sekaligus menjadi pengingat bagi personel lainnya agar disiplin dalam menjalankan tugas sesuai aturan yang berlaku dan sumpah janji Polri,” pungkasnya.
Polres Lamandau, Kapolres Lamandau, AKBP Bronto Budiyono, Kabupaten Lamandau, Pemkab Lamandau, Lamandau, Kepolisian Resor Lamandau, Polisi Lamandau, Bronto Budiyono
